Air Sumur Warga Kediri Tercemar, Warga: Bau Pertalite, Berminyak, Lengket

Air Sumur Warga Kediri Tercemar, Warga: Bau Pertalite, Berminyak, Lengket

Andhika Dwi - detikJatim
Sabtu, 09 Sep 2023 19:03 WIB
Air sumur warga Kediri Bau BBM hingga bisa terbakar saat disulut api
Air sumur warga Kediri berbau BBM dan mengeluarkan api saat disulut/Foto: Andhika Dwi/detikJatim
Kediri -

Air sumur warga Kelurahan Tempurejo, Pesantren, Kota Kediri diduga tercemar. Air sumur milik warga ini baunya mirip bahan bakar minyak (BBM).

Dugaan pencemaran air sumur ini sudah terjadi sejak awal Agustus 2023. Akhirnya, DLHKP dan Dinas Kesehatan Kota Kediri turun tangan dan melakukan pengambilan sampel air.

Air di sumur warga mengeluarkan bau menyerupai bahan bakar minyak. Ada sebanyak 14 sumur di Kelurahan Tempurejo yang diduga tercemar. Sumur itu berbau dan airnya terasa licin. Parahnya, beberapa air sumur berwarna keruh dan hitam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena kondisi air sumur yang tercemar semakin parah, hari ini Pemerintah Kota Kediri didampingi Polres Kediri mengambil sampel air. Ini untuk mengetahui penyebab pencemaran sumber air sumur tersebut.

Salah seorang warga Kelurahan Tempurejo di RT 2 RW 5, Sulastri mengaku kondisi air sumur miliknya sejak Agustus semakin memburuk.

ADVERTISEMENT
Air sumur warga Kediri Bau BBM hingga bisa terbakar saat disulut apiAir sumur warga Kediri Bau BBM hingga bisa terbakar saat disulut api Foto: Andhika Dwi/detikJatim

"Kondisi air sumur semakin ke sini semakin keruh dan mengental di bagian permukaannya. Saya juga mencium bau air yang menyengat serupa bau minyak. Saya tidak mau menuduh tapi baunya ya seperti itu, seperti minyak," kata Sulastri, Sabtu (9/9/2023).

Kondisi yang sama juga dirasakan oleh Ketua RT 5 RW 2 Abdulloh Mubarok. Dia bahkan menyebut bau air sumur itu mirip Pertalite.

"Baunya seperti BBM Pertalite. Berminyak, lengket," kata Mubarok.

Mubarok mengatakan, hal ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Sementara, untuk keperluan minum dan mandi cuci kakus, warga hanya mengandalkan droping air dari DLHKP dan PDAM Kota Kediri. Setiap pagi dan sore, instansi itu bergantian mengirimkan air untuk warga. Ada 10 tandon isi 400 liter dan 4 tandon berisi 200 liter.

15 hari terakhir, warga juga mendapatkan bantuan air galon dari SPBU di sekitar lokasi. Namun per kemarin, bantuan itu dihentikan tanpa keterangan.




(hil/iwd)


Hide Ads