Fakta Baru Laka Maut Truk Tangki Tabrak 15 Penonton Karnaval Pacet

Fakta Baru Laka Maut Truk Tangki Tabrak 15 Penonton Karnaval Pacet

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 08 Sep 2023 19:52 WIB
truk tangki tabrak penonton karnaval di pacet mojokerto
Truk tangki yang tabrak 15 penonton karnaval dan tewaskan 2 orang (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Sejumlah fakta baru terungkap soal penyebab truk tangki air mengalami rem blong sehingga menabrak 15 penonton karnaval di Jalan Raya Desa Sajen, Pacet, Mojokerto. Fakta baru itu mulai dari kerusakan dan modifikasi pada onderdil sistem pengereman sampai uji KIR yang kedaluwarsa.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto Iptu Wihandoko mengatakan pihaknya melibatkan 2 saksi ahli untuk mengungkap penyebab truk tangki nopol S 9085 UP mengalami rem blong. Yaitu dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Mitsubishi dan Bagian KIR Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto.

"Salah satu temuan ahli adalah kampas rem (truk tangki nopol S 9085 UP) sudah agak tipis. Demikianlah kira-kira (kampas rem tipis penyebab truk tangki rem blong)," kata Wihandoko kepada detikJatim, Jumat (8/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala DPRKP2 Kabupaten Mojokerto Rachmat Suharyono menjelaskan selain kampas rem yang tipis, terdapat 3 faktor lain yang memicu sistem pengereman truk tangki air tidak berfungsi atau rem blong. Pertama, masa berlaku uji KIR truk nopol S 9085 UP itu ternyata kedaluwarsa. Sehingga tidak ada jaminan truk tersebut layak jalan.

"Ternyata KIR mati per Juni 2023, sudah mati 2 bulan (sebelum kecelakaan). KIR terakhir 16 Desember 2022, masa berlakunya 6 bulan. Juni seharusnya uji KIR lagi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Faktor kedua, lanjut Rachmat, terjadi kerusakan pada sistem pengereman truk tangki air. Yaitu booster rem hidrolis ternyata bocor. Kerusakaan itu terjadi sebelum kecelakaan di turunan Karlina, Jalan Raya Desa Sajen.

"Gagal pengereman (rem blong) karena di booster rem ada kebocoran. Bocornya terjadi sebelum kecelakaan. Ditambah lagi kondisi kampas rem banyak yang sudah tipis," terangnya.

Rachmat memastikan truk tangki nopol S 9085 UP tidak kelebihan muatan maupun dimensi. Menurutnya, faktor ketiga penyebab truk yang mengangkut 6.000 liter air bersih itu karena kampas salah satu rem belakangnya telah dimodifikasi.

"Kampas rem yang seharusnya utuh digergaji untuk dipisah menjadi dua. Dampaknya rem kurang pakem. Di tempat yang dimodifikasi itu, kampas rem kocak karena seharusnya utuh dipisah menjadi 2. Sehingga (kampas) tidak bisa mengikat sempurna," ungkapnya.

Fakta lain yang tak kalah penting adalah posisi mobil Toyota Avanza nopol N 1855 EO. Mobil warna hitam itu dikemudikan Dandy Oktavianus Widiarjo (25), warga Desa Sukoreno, Prigen, Pasuruan. Mobil ini diparkir di lokasi kecalakaan, yakni di sisi kiri jalan turunan Karlina, Jalan Raya Desa Sajen.

Padahal, ketika itu arus lalu lintas di turunan Karlina sedang padat. Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto Iptu Wihandoko menyatakan posisi parkir mobil Avanza jelas melanggar rambu lalu lintas. Tidak hanya itu, Avanza yang parkir sembarangan menambah kepadatan lalu lintas di turunan Karlina.

"Setahu saya macetnya sebenarnya bukan karena Avanza itu parkir, karena situasi bubaran karnaval. Saat itu, sopir Avanza juga melihat karnaval. Kalau menurut analisis kami, kalau parkir posisi ramai bisa juga menimbulkan suatu kepadatan arus. Pada intinya (Avanza) juga melanggar rambu-rambu lalu lintas," cetusnya.

Sayangnya, polisi belum memberi sanksi apapun kepada pengemudi mobil Avanza. Wihandoko berdalih proses hukum saat ini fokus pada sopir truk tangki air. "Kami masih proses hukum sopir truk tangki. Status pengemudi Avanza saksi. (Apakah akan ditilang?) Kita lihat nanti. SIM, STNK dan kendaraan Avanza sudah kami sita," tandasnya.

Truk tangki sarat muatan air nopol S 9085 UP menabrak 15 penonton karnaval di turunan curam Karlina, Jalan Raya Desa Sajen pada Kamis (24/8/2023) sekitar pukul 17.30 WIB. Truk yang dikemudikan Anton Dwi Aryatama (33), warga Kelurahan/Kecamatan Asemrowo, Surabaya itu mengalami rem blong di turunan Karlina.

Truk tangki air setidaknya menabrak 4 sepeda motor di depannya. Yaitu Honda BeAT nopol S 4815 PW yang dikendarai Anastasya (19), warga Desa Tempuran, Pungging, Mojokerto dan Honda BeAT nopol S 6762 NAR yang dikemudikan Maria Ulfah (39), warga Desa Kalen Dlanggu Mojokerto.

Juga sepeda motor Yamaha Mio nopol S 6259 QE yang dikendarai Muhammad Yasin (42), warga Desa Candiwatu, Pacet, Mojokerto dan sepeda motor Honda Scoopy yang dikendarai Imroatul Azizah (25), warga Desa Medali, Puri, Mojokerto.

Selanjutnya, Anton membanting setir ke kiri menabrak tebing untuk menghentikan laju truknya sekaligus mencegah lebih banyak korban. Selain menghantam tebing, truk juga menabrak mobil Toyota Avanza warna hitam nopol N 1855 EO yang diparkir di kiri jalan.

Kecelakaan ini menyebabkan 2 korban tewas dan 13 korban luka. Seluruh korban merupakan penonton Karnaval Kecamatan Pacet dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78.

Anton ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polres Mojokerto pada Jumat (25/8/2033). Tersangka dijerat dengan pasal 310 ayat (4) dan pasal 310 ayat (2) UU RI nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.




(abq/iwd)


Hide Ads