Mata Anton Dwi Aryatama (33) berkaca-kaca ketika menceritakan detik-detik truk tangki yang ia kemudikan menabrak 15 penonton Karnaval Pacet, Mojokerto. Sopir asal Kelurahan/Kecamatan Asemrowo, Surabaya ini juga menyampaikan permintaan maafnya kepada para korban.
Anton mengemudikan truk tangki nopol S 9085 UP yang mengangkut 6.000 liter air bersih. Sedianya air bersih itu ia kirim dari Desa Claket, Kecamatan Pacet ke Ngimbang, Lamongan. Ia melaju dari Bundaran Pacet ke utara atau ke arah Mojosari.
Sampai di Simpang 3 Karlina sebelum belok kiri, Anton mengaku sempat berhenti sekitar 10 menit. Sebab saat itu, ia melihat arus lalu lintas di turunan curam Karlina, jalur Pacet-Gondang itu padat kendaraan para penonton. Baik yang arah turun maupun sebaliknya yang arah naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kondisi jalan) Hampir penuh macet arah ke atas dan ke bawahnya sama padat," kata Anton ketika jumpa pers di Kantor Satlantas Polres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Jumat (25/8/2023).
Usai berhenti sekitar 10 menit untuk memperkirakan kemampuan rem truknya, Anton melaju di turunan Karlina. Ia mengaku saat itu sudah memindahkan persneling ke gigi 1. Namun, rem truk tangki yang ia kemudikan mendadak blong atau tidak berfungsi.
Seketika truk melaju menabrak antrean kendaraan para penonton Karnaval Pacet di depannya. Rupanya gigi persneling 1 tak mampu menghentikan laju truk yang mengangkut 6.000 liter air bersih itu.
"Habis itu saya (melaju) turun, saya lihat sepeda motor banyak itu berhenti. Jadinya, saya sempat tak teratasi makanya langsung menabrak sepeda motor. Saya terdorong muatan, posisinya truk kalau udah remnya tak kuat, ngeblong. Padahal itu gigi 1," jelasnya.
Truk tangki nopol S 9085 UP itu menabrak 4 sepeda motor di depannya. Yaitu Honda BeAT nopol S 4815 PW yang dikendarai Anastasya (19), warga Desa Tempuran, Pungging, Mojokerto dan Honda BeAT nopol S 6762 NAR yang dikemudikan Maria Ulfah (39), warga Desa Kalen Dlanggu Mojokerto.
Juga sepeda motor Yamaha Mio nopol S 6259 QE yang dikendarai Muhammad Yasin (42), warga Desa Candiwatu, Pacet, Mojokerto dan sepeda motor Honda Scoopy yang dikendarai Imroatul Azizah (25), warga Desa Medali, Puri, Mojokerto.
Selanjutnya, Anton mengaku membanting setir ke kiri menabrak tebing untuk menghentikan laju truknya. Selain menghantam tebing, truk juga menabrak mobil Toyota Avanza warna hitam nopol N 1855 EO yang diparkir di kiri jalan.
"Pikiran saya kalau lurus terus, kayaknya korban lebih banyak. Makanya saya belokkan ke kiri. Untungnya ada tebing di kiri dan mobil Avanza posisi parkir di sebelah tebing," terangnya.
Mata Anton kian berkaca-kaca, serta suaranya bergetar ketika menyampaikan permintaan maaf kepada para korban. "Saya minta maaf, saya sampaikan belasungkawa. Saya doakan arwahnya juga diterima di sisi Allah SWT dan semoga saya dimudahkan dan diberi kekuatan menghadapi ini," tandasnya.
Truk tangki air nopol S 9085 UP menabrak 15 penonton karnaval di turunan curam Karlina, Jalan Raya Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Mojokerto pada Kamis (24/8/2023) sekitar pukul 17.30 WIB. Truk sarat muatan air itu mengalami rem blong.
Kecelakaan ini menyebabkan 2 korban tewas dan 13 korban luka. Saat ini, 2 korban luka masih dirawat di RS Sumberglagah, Pacet, Mojokerto. Seluruh korban merupakan penonton Karnaval Kecamatan Pacet.
Hari ini, Anton ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polres Mojokerto. Tersangka dijerat dengan pasal 310 ayat (4) dan pasal 310 ayat (2) UU RI nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
(abq/iwd)