Personel Tambahan Dikerahkan Padamkan Kebakaran Hutan di Bromo

Personel Tambahan Dikerahkan Padamkan Kebakaran Hutan di Bromo

M Rofiq - detikJatim
Jumat, 08 Sep 2023 16:43 WIB
gunung bromo terbakar
Asap masih mengepul di kawasan wisata Bromo (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Kawasan hutan di sekitar Gunung Bromo masih terbakar. Asap tebal dari kebakaran yang melanda vegetasi masih mengepul menyelimuti Bromo. Untuk memadamkan api, sejumlah personel tambahan dari kepolisian dikerahkan untuk ikut memadamkan api.

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana menyatakan hingga saat ini proses pemadaman api masih dilakukan. Ttim gabungan yang sudah berada di lokasi di antaranya dari TNBTS, BPBD, TNI, anggota Polsek Sukapura, serta Relawan Peduli Api.

Per hari ini Polres Probolinggo menerjunkan puluhan personel dari Satuan Samapta dan Bhayangkara (Sabhara). Mereka diberangkatkan ke lokasi sejak Jumat pagi untuk ikut memadamkan api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kami terjunkan pasukan tambahan dari Polres Probolinggo yang sudah diberangkatkan sejak tadi pagi menuju lokasi. Semoga hari ini ada hasil maksimal dari upaya-upaya yang dilakukan petugas di lapangan," kata Wisnu kepada detikJatim, Jumat (8/9/2023).

Dia menjelaskan ada belasan personel dari Polres Probolinggo yang diterjunkan ke lokasi. Ditambah dengan sejumlah personel dari jajaran polsek di Probolinggo.

ADVERTISEMENT

"Ada 12 personel kalau dari Polres. Sudah berangkat ke lokasi sejak tadi pagi dengan 3 mobil dan 4 sepeda trail. Sisanya dari anggota Polsek," lanjut Wisnu.

Sebelumnya, Kepala Seksi TNBTS Wilayah 1 Didid Sulistyo menyayangkan apa yang dilakukan 6 wisatawan yang salah satunya saat ini sudah ditetapkan tersangka oleh polisi. Dia tegaskan apa yang dilakukan wisatawan itu merugikan kawasan konservasi Bromo.

Pihaknya dibantu berbagai pihak dan relawan masih dalam upaya memadamkan api. Dia sebutkan bahwa akibat ulah keenam wisatawan itu api semakin meluas hingga ke jalan yang terjal dan sulit dilalui.

"Api sudah menjalar luas sampai ke titik yang jalannya terjal dan sulit dilalui. Untuk luas lahan yang terbakar saat ini sudah mencapai 50 haktare dan semoga tidak makin meluas. Sedangkan kerugiannya kami belum bisa taksir karena fokus ke pemadaman dulu," kata Didid.

Dia hanya memastikan bahwa imbas kebakaran hutan dan lahan akibat ulah pengunjung Bromo ini sangat merugikan. Salah satunya, banyak flora dan fauna langka yang bakal terkena imbas kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9/2023).

"Seperti Rumput Malelo dan Bunga Edelweiss yang dari pantauan kami sudah terbakar. Kalau untuk satwa langka seperti elang Jawa dan lutung Jawa yang memang di lokasi terbakar merupakan habitatnya. Kalau habitatnya rusak, elang ini akan pergi. Syukur-syukur tidak ikut terbakar," kata Didid.

Tidak tertutup kemungkinan juga, kata Didid, selain hilangnya flora-fauna di kawasan TNBTS, warga di sekitar lokasi juga akan mengalami gangguan saluran pernapasan atau ISPA.

"Oleh karena itu kami mohon bantuannya kepada teman-teman media untuk mengedukasi agar pengunjung bisa menjaga kelestarian alam di Gunung Bromo. Akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab ini, kerugiannya sangat banyak," pungkas Didid.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads