Pemilik Toko Onderdil Ambruk Marah, Kontraktor Asal Rubuhkan Sisa Bangunan

Pemilik Toko Onderdil Ambruk Marah, Kontraktor Asal Rubuhkan Sisa Bangunan

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 06 Sep 2023 15:52 WIB
Bangunan toko onderdil di Kapasari, Surabaya yang ambruk gegara getaran proyek gorong-gorong.
Bangunan toko onderdil di Kapasari, Surabaya yang ambruk gegara getaran proyek gorong-gorong. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Pemilik satu dari 3 bangunan toko onderdil motor yang ambruk di Jalan Kapasari Surabaya marah. Emosinya meluap saat barang-barang berharga yang masih ada di dalam dihancurkan dengan alat berat.

Pantauan detikJatim, banyak orang yang mengambil barang-barang di dalam bangunan roboh untuk dipindah ke dalam mobil boks. Barang-barang itu hendak dibawa ke tempat pengungsian sementara.

Cukup banyak barang-barang onderdil motor yang masih berada di luar bangunan yang ambruk, termasuk baju, piring, lemari, hingga kasur yang belum diangkut. Namun, kondisi bangunan sudah mulai rata dengan tanah meski masih terdapat tumpukan kayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Naimah (37) salah satu pemilik sekaligus korban bangunan ambruk merasa marah. Dia marah karena pekerja proyek yang membantu tidak melihat atau menanyakan lebih dahulu apakah masih ada barang-barang berharga di dalam toko?

"Bukan kecewa lagi. Dibantu malam, tapi saya marah-marah, wong lemari saya hancur dibego, baju masih ada di dalam. Lemari hancur. Dia cuma minta maaf tok. Maaf tok ya enak. Semalam pekerja tak suruh bersihkan. Orang di dalam masih ada barang kok main bego ae," kata Naimah kepada detikJatim, Rabu (6/9/2023).

ADVERTISEMENT

Dia menyebutkan kekesalannya terutama ketika lemarinya yang masih berisi banyak baju di dalam bangunan itu turut dihancurkan dengan alat berat.

"Kalau mau bantu lihat dulu di dalam masih ada barang atau tidak. Nggak langsung dibego. Saya kan ya capek ngurusi barang di sana (tempat tinggal sementara), belum selesai semua. Barang-barang masih berantakan," katanya.

Untuk barang-barang berharga lainnya sudah dikeluarkan Naimah. Seperti motor yang tertimpa reruntuhan hingga kasur. Pihak proyek juga sudah merobohkan bagian dinding bangunan yang tersisa.

"Posisi lemari masih banyak di dalam, baju-baju di dalam, kompor, piring sampai pecah. Kalau evakuasi kan harusnya lihat dulu di dalam ada apa," ujarnya.

Sementara untuk berjualan kembali, ia belum bisa memastikan. Karena barang-barang onderdil motor banyak yang pecah. Para korban pun dijanjikan lahan untuk relokasi berjualan, tetapi belum bisa dipastikan kapan.

"Ga ada (relokasi). Katanya nunggu gorong-gorong diperbaiki dulu terus dibangun tokonya. Jualannya belum tahu, nggak bisa jualan. Barang-barang masih semrawut. Anak saya mau sekolah bukunya belum ketemu. Di mana bukunya, di mana sepatunya, pokok sekolah. Gurunya pasti mengerti kondisi," ujarnya.

Hari ini, Naimah memanggil tukang sendiri untuk membersihkan barang-barang dan dibawa ke tempat pengungsian sementara di kawasan Sidodadi, Surabaya. Ia juga merasa kesal karena terpal untuk membantu evakuasi justru dibawa kembali setelah pengambilan foto dengan suaminya.

"Terpal katanya 2, mana buktinya? Dibawa pulang lagi. Cuma difoto suami saya sama terpal, habis itu dibawa lagi pulang, bantuan apa itu?" Pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads