Maraknya kebakaran hutan membuat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko curiga ada warga yang sengaja membakarnya. Ini lantaran karena ada tujuan pembukaan lahan.
Dia pun mengimbau warga untuk kembali sadar akan pentingnya menjaga ekosistem dan tidak membakar hutan sembarangan. Sebab, selain merugikan alam juga merugikan manusia terutama dampak asap dan api.
"Saya kadang cek lapangan, tanya ke pak polisi, kadang-kadang ada kesengajaan, maka kita harus perangi," tutur Giri kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giri menambahkan kebakaran hutan dipastikan ada unsur kesengajaan. Sebab tidak mungkin api tiba-tiba muncul akibat gesekan kayu.
"Kebakaran karena gesekan kayu, kan nggak mungkin. Pasti itu kesengajaan, buka lahan. Kami ingin kesadarannya semua, kita harus berpikir untuk ke depan, karena membakar hutan itu sangat jahat," terang Giri.
Sementara Kalaksa BPBD Ponorogo Masun menambahkan Selasa (5/9/2023) ada 4 titik kebakaran hutan. Data BPBD di Desa Galak (Slahung) dan Desa Truneng (Slahung), Desa Bekare (Bungkal), Desa Tanjungsari (Jenangan) dan Desa Pagar (Bungkal).
"Kebakaran sejak Senin (4/9/2023) malam, Selasa (5/9/2023) yang masih ada titik api di Bekare. Jaraknya sekitar 4 Km dari pemukiman, jarak pemukiman dengan kawasan hutan terbakar ada sawah," imbuh Masun.
Menurut Masun, jarak antara titik api dengan kawasan pemukiman di Bekare masih tergolong aman. Sebab, ada sekat area persawahan sehingga tidak membahayakan bagi masyarakat.
"Dampak kebakaran hutan, di Pagar (Bungkal) 0,25 hektar. Sedangkan di Bekare (Bungkal) total 6 hektar," paparnya.
Masun menambahkan penyebab kebakaran hutan masih sulit diidentifikasi. Namun kemungkinan karena ada yang membuang putung rokok sembarangan atau pun ada aktifitas membuka lahan.
"Sulit diidentifikasi, karena ada seresah daun kering, bisa karena putung atau diduga ada aktifitas membuka lahan," tandas Masun.
Pihaknya juga mengerahkan 3 mobil tangki air, baik dari BPBD maupun Damkar untuk proses pendinginan di Truneng dan Bekare. Bersama dengan personil gabungan polisi, TNI dan relawan.
"Petugas kami siagakan di tiap titik kebakaran hutan untuk mengantisipasi penyebaran kebakaran hutan," pungkasnya.
(dpe/fat)