.webp)
Angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di Jawa Timur mengalami peningkatan signifikan. Sepanjang tahun 2023, angka kecelakaan naik hingga 70 persen dan menimbulkan korban jiwa hampir seribu orang.
Kapolres Pamekasan Satria Permana mengatakan berdasarkan data Ditlantas Polda Jatim, pada Januari sampai Agustus 2023, angka kecelakaan meningkat 70,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Sedangkan, korban meninggal dunia sebanyak 965 jiwa se-Jawa Timur.
Demikian juga pelanggaran lalu lintas meningkat cukup tajam sebanyak 1.254 persen, dengan tilang sebanyak 308.181 kasus. Peningkatan tersebut terjadi dikarenakan faktor meningkatnya mobilitas penduduk dan menurunnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Satria menyebut faktor lainnya ialah kurangnya kehadiran anggota Polantas di tengah masyarakat sebagai akibat perubahan sistem penindakan dari manual ke elektronik. Hal ini membuat sebagian besar masyarakat tidak takut lagi melakukan pelanggaran.
Satria mengatakan karena itulah Polda Jatim menggelar Operasi Zebra Semeru 2023, termasuk di wilayah Pamekasan. Operasi Zebra Semeru 2023 bertujuan meminimalkan pelanggaran lalu lintas beserta dampaknya.
"Pelaksanaan operasi dimulai hari ini 4 September hingga 17 September 2023. Tilang elektronik tetap jalan, manual juga akan dilakukan jika memang ada pelanggaran secara kasat mata," ucap Satria Permana di halaman Mapolres Pamekasan, Senin (4/8/2023).
Operasi Zebra Semeru 2023 melibatkan 3.450 personel dengan rincian Polda Jatim 348 personel dan satwil jajaran 3.102 personel. Mereka akan disebar di seluruh Polda Jatim, baik di ruas jalan tol, arteria, dan lokasi rawan pelanggaran, kemacetan, serta laka lantas.
Selama Operasi Zebra Semeru 2023, petugas diminta humanis, menghindari tindakan dan perilaku ataupun sikap yang menimbulkan hal-hal kontra produktif, serta tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
(irb/fat)
