Dinamika politik jelang Pilpres 2024 semakin memanas. Dalam tempo 3 hari terjadi perubahan besar pada koalisi partai yang diyakini akan berpengaruh besar pada peta persaingan capres-cawapres di tahun politik.
Sabtu (2/9), duet AMIN, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dideklarasikan NasDem dan PKB di Hotel Majapahit, Surabaya. Munculnya duet Anies-Cak Imin yang serbamendadak ini jelas memantik respons beragam dari banyak partai.
Demokrat yang merasa dikhianati oleh NasDem memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan. Sementara PKS, meski menyambut baik dan menghormati keputusan NasDem, tetap merasa masuknya Cak Imin bersama PKB tak smooth.
Di sisi lain, bergabungnya PKB dengan gerbong koalisi NasDem dan PKS secara otomatis membuat partai berlogo bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang ini keluar dari Koalisi Indonesia Maju. Keluarnya PKB ini juga direspons macam-macam oleh partai di Koalisi Indonesia Maju. Salah satunya Gerindra, yang menerima sekaligus menghormati keputusan PKB.
Sehari setelah deklarasi Anies-Cak Imin, Minggu (3/9/2023), Partai Bulan Bintang (PBB) menggelar Konsolidasi Pemenangan Prabowo. Acara itu juga digelar di kota yang sama, Surabaya.
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra menyebut kepergian PKB dari koalisi membuat nama bacawapres Prabowo tersisa 3 nama. Nama Cak Imin otomatis tercoret dalam daftar tersebut.
"Seperti kita tahu dari berbagai pemberitaan ini, calon wakil presiden di koalisi Prabowo tinggal 3 orang saja setelah Cak Imin pergi," kata Yusril usai Konsolidasi Pemenangan Prabowo yang digelar Partai Bulan Bintang (PBB) di DBL Arena Surabaya, Minggu (3/9/2023).
Yusril menyebut ketiga nama itu ialah Airlangga Hartarto yang diusulkan Partai Golkar, Erick Thohir yang diusulkan PAN, dan dirinya sendiri.
"Tinggal Pak Airlangga, Pak Erick, dan saya yang diajukan PBB. Biarlah ini mencuat ke publik dan masyarakat menilai, memberi masukan dan komentar," jelasnya.
"Dan pada akhirnya akan diputuskan bersama oleh koalisi dan keputusan akhir di Prabowo," tambahnya.
Yusril mengaku tidak terlalu ambisi untuk jadi cawapres. PBB juga tidak mematok harga mati dirinya harus cawapres.
"Saya barangkali jadi salah satu opsi itu, tapi saya nggak ngotot-ngototlah. PBB komitmen mendukung Prabowo," tandasnya.
Yusril sentil SBY. Baca halaman selanjutnya...
Simak Video "Video Prabowo Ngaku Tak Dendam dengan Anies: Dia Bantu Aku Menang"
(hil/dte)