Petaka Pilu Bus Sumber Waras yang Tewaskan 35 Orang

Kabar Daerah

Petaka Pilu Bus Sumber Waras yang Tewaskan 35 Orang

Eko Susanto - detikJatim
Senin, 04 Sep 2023 06:06 WIB
Keluarga korban selamat bus Sumber Waras vs Colt di Blondo, Magelang. Ismanto menunjukkan potret kecelakaan bus maut pada 1981 silam.
Potret kecelakaan Bus Sumber Waras vs Colt T di Magelang 1981 silam. (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Surabaya - Lebih dari 3 dasawarsa silam, petaka pilu menimpa Bus Sumber Waras. Sebanyak 35 orang tewas dalam kecelakaan di sekitar Jembatan Elo, Pare Blondo Magelang.

Melansir detikJateng, kecelakaan maut itu terjadi pada Senin, 24 Agustus 1981. Bus Sumber Waras adu muka dengan sebuah Mitsubishi Colt Station atau Colt T warna merah.

Tragedi itu menelan 35 nyawa, 32 orang luka berat, dan 20 orang luka ringan. 7 dari 35 orang yang meninggal itu merupakan penumpang Colt T.

Saat itu Bus Sumber Waras yang penuh penumpang melaju dari arah Jogja. Sedangkan Colt T yang mengangkut 14 penumpang melaju dari arah Magelang. Tabrakan kedua kendaraan di jalan yang masih sempit di Blondo, Magelang tak terhindarkan.

Karniyem (72), warga Pare, Blondo, Kecamatan Mungkid masih mengingat betul kecelakaan kelam tersebut. Akibat tabrakan, Colt T rusah parah. Sedangkan Bus Sumber Waras jatuh ke Sungai Elo.

Rumah Karniyem yang berada di dekat jembatan Elo membuatnya bisa mendengar suara tabrakan Bus Sumber Waras dengan Colt itu. Bunyi benturan yang menggelegar mengagetkan Karniyem yang saat itu hendak pergi ke pasar untuk belanja.

"Saat itu, pagi jam 08.00 WIB saya mau belanja (jalan) sampai pojokan jembatan kok hati ngerasa nggak enak, terus pulang. Saya tutup pintu (tak lama) kok dengar suara derrr, aduh, astagfirullahaladzim," kenang Karniyem saat ditemui di Pare Blondo, Minggu (3/9/2023).

Karniyem kala itu tak berani membuka pintu rumahnya karena anaknya masih kecil-kecil. Dari balik kaca dia mengintip para korban kecelakaan dievakuasi ke bagian depan rumahnya.

"Pertama (yang ditolong) anak umur 4 tahun, tanpa baju cuma pakai celana, terus mbah-mbah. Semua (korban) yang meninggal (diangkat) ke depan rumah," ujarnya.

Menurutnya, Bus Sumber Waras disebut membawa rombongan pengantin.

"Itu kan ngantar pengantin sepasaran dari Jogja mau pulang daerah Semarang," katanya.

Hal senada juga disampaikan Muklas (52). Pria yang kala itu masih berusia SD itu masih ingat dengan tragedi bus nahas tersebut.

"Saat itu, saya masih kelas 2 SD. Lagi mainan, ada (tabrakan) di dekat Jembatan Elo yang sebelah kanan. Bus masuk sungai kelihatan bokonge (belakangnya)," ujar Muklas.

Dia bahkan ingat detail jumlah korban tewas maupun luka dalam peristiwa itu.

"Sekitar 35 orang yang meninggal, luka berat 32, luka ringan 20 orang," katanya.

Tak lama setelah kejadian kecelakaan maut itu, dibangun sebuah monumen untuk menghormati para korban. Colt warna merah yang terlibat kecelakaan pun dipajang sebagai pengingat agar pengendara berhati-hati.

Monumen itu berlokasi sekitar 200 meter dari lokasi kecelakaan. Lokasi persisnya berada di sisi kiri jalan dari arah Jogja, dekat dengan lokasi persawahan.

Namun, monumen itu sudah dihilangkan karena pelebaran jalan yang bakal dibuat menjadi empat lajur. Dua dari arah Jogja dan dua lajur dari arah Semarang.

"Dibongkar (monumen) saya lupa. Pokoknya sebelum dilebarkan ini, pelebaran 2006," ujar Muklas.

Monumen itu pun juga masih diingat oleh warga Temanggung, Anis E. Dia teringat semasa kecil selalu diminta orang tanya untuk menengok monumen itu saat melintas monumen tersebut.

"Katanya 'jangan menyusul musibah kami'. Istilah itu pengingat, jangan sampai kita teledor di jalan agar tidak terjadi kecelakaan seperti itu. Jadi setiap kali melihat, kadang ada rasa takut karena kendaraan yang dipajang itu hancur. Itu kenangan waktu kecil, tapi sekarang sudah tidak ada monumennya," ujar Anis.




(hil/dte)


Hide Ads