Upaya Walkot Eri Cahyadi Jaga Komoditas Pangan di Tengah Terpaan El Nino

Upaya Walkot Eri Cahyadi Jaga Komoditas Pangan di Tengah Terpaan El Nino

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 01 Sep 2023 16:51 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Kantor DLH
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Presiden Joko Widodo menyebut kekeringan ekstrem dampak El Nino diprediksi akan berlangsung sampai awal 2024. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengantisipasi kekeringan ekstrem ini dengan menjaga komoditas pangan.

Eri mengatakan, pihaknya akan berupaya mempertahankan harga beras. Karena, El Nino yang menyebabkan kekeringan ekstrem, bisa berdampak pada panen padi.

"Sekarang harga (beras) di Bulog naik, kita jaga harganya. Tidak mungkin kita tidak naik harganya karena dari harga dasarnya di bulog naik. Maka yang kami jaga mensubsidi harga Bulog tidak berubah sampai tempat jualan," kata Eri saat ditemui detikJatim di Kantor DLH Surabaya, Jumat (1/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eri mengatakan, pihaknya juga menanam padi hingga jagung untuk menambah stok bahan pangan di Surabaya. Kemudian, Eri juga menggandeng daerah penghasil bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Surabaya.

"Meski kerja sama dengan daerah, kami tidak bisa mensubsidi pupuknya. Karena kami bisa subsidi hanya transportasinya. Kalau asal naik kami tidak bisa apa-apa, kami hanya jaga transportasinya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut, tim inflasi juga menjaga harga dan ketersediaan 20 bahan pokok. Di antaranya cabai, bawang merah, bawang putih, gula hingga telur ayam.

"InsyaAllah aman kalau kesediannya, kalau regone (harganya) dari sana sudah naik, kepala saya juga pusing. Kami nggak bisa subsidi lain selain transportasi," ujarnya.

Selain menjaga komoditas harga, Eri juga berupaya mencegah kebakaran lahan. Karena, saat kekeringan ekstrem, kebakaran mudah terjadi.

"Jadi kalau Surabaya yang kami lakukan menyiapkan sumur PMK di masing-masing RW ini upaya untuk mencegah kebakaran. Kekeringan ini pasti hubungan kobongan (kebakaran) salah titik fatal makanya warga jangan bakar-bakar di alang-alang," urainya.

Kemudian, Eri juga tak akan mengizinkan penggunaan air tanah. Menurutnya dengan lingkungan seperti ini, air tanah tidak boleh berkurang.

"Makanya tidak boleh menggunakan pemanfaatan air tanah. Kemudian memperbanyak ruang terbuka hijau untuk penyerapan air, sehingga tidak ada kekeringan berlebihan. Terakhir, menjaga lingkungannya mulai pemilahan sampah, air yang dibuang dari rumah, air dari limbah kita jaga," pungkasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads