BMKG memprediksi Hari Tanpa Hujan (HTH) terjadi hingga akhir Agustus 2023. Sedangkan bulan September 2023 di Jatim diprakirakan hujan meski intensitasnya rendah.
Prakirawan BMKG Klas I Juanda Surabaya Luthfi mengatakan pihaknya kerap memperbarui peta monitoring HTH secara berturut-turut.
"Berdasarkan pantauan pos hujan yang kami terima, update peta monitoring HTH berturut-turut, Peta Distribusi Hujan Dasarian III Agustus 2023 dan Peta Prakiraan Curah Hujan Dasarian I September 2023 di Provinsi Jawa Timur," kata Luthfi dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luthfi menuturkan curah hujan dasarian III Agustus 2023 di Jawa Timur dalam kriteria rendah. "Sementara curah hujan dasarian I September 2023 Jawa Timur diprakirakan (deterministik) dalam kriteria Rendah (<50 mm) dengan peluang (probabilistik) lebih dari 90%," ujarnya.
Baca juga: Cara Melihat Blue Moon 30-31 Agustus 2023 |
Meski begitu, masyarakat diimbau supaya melakukan adaptasi pola tanam. Begitu juga dengan menyesuaikan kondisi daerah yang kering, salah satunya melakukan penghijauan.
Lalu, ia meminta agar masyarakat diimbau menjaga lingkungan. Sebab, El Nino dan dampaknya bisa saja terjadi hingga akhir tahun 2023, meski November 2023 diprediksi masuk musim hujan. Dengan begitu, dampak kekeringan atau peralihan dari kemarau ke penghujan, dapat diminimalisir.
Luthfi menjelaskan HTH berturut-turut di Jawa Timur pada umumnya dalam kriteria 'Sangat Panjang'. Sementara, kekeringan ekstrem juga terjadi di sejumlah kabupaten atau kota di Jatim. Di antaranya:
1. Bangkalan
2. Banyuwangi
3. Bojonegoro
4. Jombang
5. Madiun
6. Mojokerto
7. Nganjuk
8. Ngawi
9. Pasuruan
10. Sidoarjo
11. Situbondo
12. Surabaya
13. Tuban.
(fat/fat)