Konser Happy Asmara di Hari Jadi ke-829 Trenggalek ricuh. Polisi terpaksa mengamankan penonton resek pemicu kericuhan gegara mabuk berat.
Kasat Samapta Polres Trenggalek AKP Supadi mengatakan penonton tersebut dipinggirkan dari kerumunan. Alasannya agar tidak mengganggu penonton lain.
"Betul, ada satu penonton yang kondisi mabuk berat yang kami amankan untuk dipinggirkan. Biar tidak mengganggu penonton lain," katanya kepada detikJatim, Rabu (30/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penonton tersebut diamankan sebelum Happy Asmara tampil. Sementara itu, kericuhan terjadi saat Happy Asmara hendak naik panggung.
Musababnya, sound system tidak menyala sehingga penonton yang menunggu penampilan pedangdut tersebut riuh. Setelah sound system nyala, Happy Asmara pun membawakan beberapa lagu.
Konser mulanya berjalan lancar. Sampai akhirnya terjadi keributan karena penonton di sisi selatan panggung saling lempar botol.
Happy Asmara terpaksa menghentikan penampilannya saat menyanyikan lagu Didi Kempot Pamer Bojo. Pendamping duet sang penyanyi juga mengingatkan penonton agar tidak rusuh.
"Setop, setop dulu, sebelah kiri halo, selesai ya, sudah ya, cukup ya. Tolong kerja samanya lur," kata pendamping duet Happy Asmara.
"Iki opo gak eneng perdamaian yo. (Ini apa tidak ada perdamaian). Ojolah dadi jagoan kandang rek, wis diomongi ngisin-ngisini (Janganlah jadi jagoan kandang rek, sudah dibilangi malu-maluin," sahut Happy Asmara.
Sang penyanyi akhirnya menutup konser karena suasana mulai tidak kondusif. Ia mengucapkan terima kasih kepada penonton lain yang telah tertib.
"Oke kalau begitu mungkin ada beberapa teman yang mungkin kurang berkenan. Happy ucapkan terima kasih untuk yang sudah hadir pada malam hari ini. Terima kasih sudah menemani malam-malam kita, kalian luar biasa," ujarnya.
Sebelumnya, Happy Asmara mengisi acara Hari Jadi Trenggalek yang digelar di Alun-alun Trenggalek, Selasa (29/8/2023). Ratusan personel gabungan polisi, TNI, dan Satpol PP, serta paguyuban pencak silat dan banser diturunkan untuk mengantisipasi kericuhan.
Pengamanan dilakukan di sekitar lokasi konser dan sejumlah jalur rawan ricuh, serta melakukan penyekatan di perbatasan. Penonton juga dilarang mengibarkan atau membentangkan atribut perguruan silat.
"Dari Polres Trenggalek sekitar 160 personel, selain itu juga di-backup dari TNI dan Satpol PP. Polres Tulungagung menerjunkan dua SST untuk penyekatan," kata Kabag Ops Polres Trenggalek AKP Suyono.
(irb/fat)