3 Hektare Hutan Jati di Ponorogo Terbakar, Asapnya Ganggu Pengguna Jalan

3 Hektare Hutan Jati di Ponorogo Terbakar, Asapnya Ganggu Pengguna Jalan

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 29 Agu 2023 17:51 WIB
Hutan jati di Ponorogo terbakar
Petugas berupaya memadamkan api yang membakar hutan jadi di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Kebakaran hutan terjadi di hutan jati milik Perhutani petak 80H, Desa Tegalrejo, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Akibat kejadian ini, ada 3 hektare luasan yang terbakar dan asapnya bisa membahayakan para pengendara yang melintas di jalur ini.

Pasalnya, jalan ini merupakan jalan alternatif penghubung Ponorogo dengan Trenggalek. Tebalnya asap bisa mengganggu konsentrasi para pengguna jalan karena lokasinya kebakaran hutan berada di pinggir jalan.

"Yang jelas asapnya dapat mengganggu pengguna jalan, terlebih ini serasah daun kan sampai di pinggir jalan. Sehingga dapat membahayakan kendaraan bermotor yang berbahan bakar bensin," tutur Waka ADM Perhutani KPH Madiun, Agus Haryono kepada wartawan, Selasa (29/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menduga ada warga yang sengaja mengumpulkan seresah daun (guguran daun) dan membakarnya. Serta ada beberapa seresah daun yang belum dibakar. Karena tebalnya seresah daun dan juga rumput kering membuat kobaran api semakin membesar.

"Tiga mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di sepanjang tepi jalan. Kalau yang di dalam hutan dipadamkan dengan manual, dipukul-pukul dengan ranting," jelas Agus.

ADVERTISEMENT

Selain 3 mobil damkar, juga dikerahkan 2 truk tangki air BPBD untuk memadamkan kebakaran hutan ini. Bersama warga, TNI, Polisi, Perhutani mereka melakukan pemadaman guna memutus api agar tidak semakin meluas.

"Kerugian materi tidak, hanya saja kebakaran hutan merusak ekosistem dan ekologi terutama pori-pori tanah juga," tandas Agus.

Sementara, Kapolsek Pulung AKP Mujiono menambahkan pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Sebab, tidak ada saksi mata yang mengetahui penyebab kebakaran.

"Yang pasti kebakaran ini mengganggu arus lalu lintas, karena selain asap, juga api dikhawatirkan merembet ke pinggir jalan karena terbawa angin," imbuh Mujiono.

Meski saat ini sudah berhasil dipadamkan, Mujiono pun memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak membakar kawasan hutan. Sebab, selain membahayakan ekosistem juga membahayakan manusia.

"Kita himbau kepada masyarakat sekitar agar tidak sembarangan membuat sumber api dan juga untuk diawasi jika memang membuat sumber api," pungkas Mujiono.




(abq/iwd)


Hide Ads