Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dibuat kecewa saat Masriah penyiram tinja ke rumah Wiwik, tetangganya mengingkari janjinya. Sempat menyatakan akan datang dalam mediasi, pada akhirnya Masriah balela. Padahal, bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu sangat ingin mendamaikan Masriah dan Wiwik.
Upaya Gus Muhdlor untuk menjembatani konflik tetangga itu gagal. Mediasi di Balai Desa Jogsatru, Sukodono, Sidoarjo (Selasa (15/8) gagal setelah Masriah absen.
Camat Sukodono Mochamad Solichin mengungkapkan betapa kecewanya Gus Muhdlor gegara Masriah ogah hadir mediasi. Raut kekecewaan jelas tergambar pada muka bupati muda tersebut. Ia telah menunggu hadirnya Masriah, namun setelah ditunggu beberapa saat, Masriah tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sempat kecewa, karena akan dilakukan mediasi agar perselisihan mereka segera diselesaikan. Namun Masriah tidak datang, ya Gus Muhdlor kecewa," ujar Solichin saat ditemui detikJatim di ruang kerjanya, Senin (28/8/2023).
Saat akan dilakukan mediasi oleh Gus Muhdlor, Masriah diduga sengaja pergi dari rumah. Padahal, dua hari sebelumnya Masriah sudah mendapatkan surat pemberitahuan tertulis soal digelarnya mediasi. Ia juga sempat menyanggupi akan hadir dalam mediasi tersebut.
Kenyataannya, Masriah ingkar janji. Ditanya lebih lanjut, Solichin mengaku tak tahu ke mana Masriah pergi..
"Nggak tahu, karena orangnya nggak bisa ditemui ketika itu," imbuhnya.
Seabgai informasi, Masriah terbukti menyiram air kencing dan tinja ke rumah Wiwik sejak 2017 hingga 2023. Dia divonis melanggar pasal 8 ayat (1) huruf C Perda Sidoarjo Nomor 10/2013 dan dipenjara 1 bulan.
Bukan sekali ini Masriah melanggar janji tidak akan mengulangi perbuatannya. Saat dimediasi Polsek Sukodono pada 2017, Masriah menyampaikan janji serupa. Tapi ia justru terus mengganggu keluarga Wiwik dengan menyiram kotoran tiga kali sehari.
Motifnya, Masriah ingin memiliki rumah Wiwik yang awalnya merupakan milik adiknya. Sebelum dijual ke Wiwik, Masriah ingin membeli rumah itu dari adiknya tapi belum memiliki uang yang cukup.
(hil/dte)