Protes Ratusan Pendekar PSHT Jember Tak Terima Tugu Silat Dibongkar

Round Up

Protes Ratusan Pendekar PSHT Jember Tak Terima Tugu Silat Dibongkar

Dida Tenola - detikJatim
Selasa, 29 Agu 2023 07:00 WIB
pembongkaran tugu silat PSHT di Jember
Ratusan anggota PSHT Jember menolak pembongkaran tugu silat di Kecamatan Pakusari. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Ratusan pendekar perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) memenuhi jalan di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Pakusari, Jember, Senin (28/3/2023). Mereka tak terima dan memprotes rencana pembongkaran tugu PSHT yang ada di wilayah tersebut. Para pendekar itu meminta pembongkaran tugu silat itu dibatalkan.

Muhammad Fadil, salah seorang anggota PSHT Jember membeberkan alasan menolak tugu dibongkar. Menurutnya, butuh usaha keras untuk membangun tugu yang berada di tepi jalan nasional Jember-Banyuwangi itu.

"Yang kami permasalahkan tugu ini dibangun dengan usaha keras," bebernya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadil menambahkan, anggota PSHT menilai tugu silat tersebut merupakan simbol perguruan. Selain itu, kondisi di Kecamatan Pakusari dan sekitarnya saat ini juga tetap kondusif.

"Kami pertahankan agar tugu kami tidak boleh dibongkar. Ini memang tanah negara, tapi kami susah payah membangun tugu itu," tandasnya.

ADVERTISEMENT

Apalagi, tugu tersebut adalah yang pertama dibangun di kecamatan Pakusari. Tugu itu dibangun pada 2014 hingga 2015.

"Sebagian anggota ranting tidak terima dengan pembongkaran itu," ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua III PSHT Cabang Jember Heri Sudiono mengatakan pihaknya memang berniat membongkar sendiri tugu tersebut. Namun karena situasi tidak kondisif dan berdampak pada pengguna jalan, akhirnya pembongkaran tidak jadi dilakukan.

"Kalau ada pembongkaran, kemungkinan dampaknya lebih besar daripada ini," pungkasnya.

Camat Pakusari Samsul Hidayat mengatakan rencana pembongkaran itu atas dasar kesepakatan bersama dari pertemuan dengan pengurus PSHT dan Muspika Pakusari.

Dalam pertemuan tersebut, kata pejabat yang karib disapa Dayat ini, ada dua opsi yang disepakati. Pertama adalah membongkar tugu. Kedua, mengganti tugu dengan tugu Pancasila.

"Kalau yang di (kecamatan) Sukowono kesepakatannya adalah diganti tugu Pancasila. Sedangkan yang di Pakusari ini kesepakatannya adalah dibongkar," terang Dayat.

Tugu akhirnya dipindah ke lahan pribadi anggota PSHT Jember. Baca halaman selanjutnya...

Secara teknis yang melakukan pembongkaran adalah dari internal PSHT sendiri. Sedangkan dari pihak Muspika dan Satpol PP hanya mengamankan saja.

"Jadi kalau dari kita hanya mengamankan, untuk teknis pembongkaran rencananya dari internal PSHT," ujar Dayat.

Namun, ketika tugu hendak dibongkar, sejumlah anggota PSHT berdatangan dan menolak rencana pembongkaran tersebut. Bahkan massa yang semakin banyak, membuat akses jalan macet. Padahal jalan tersebut merupakan jalan nasional penghubung Jember - Banyuwangi.

"Untuk mengantisipasi, akhirnya pembongkaran dibatalkan," tambah Dayat.

Pada akhirnya, tugu silat tersebut tidak jadi dibongkar. Tugu tersebut dipindah ke tempat lain.

"Sebenarnya ya dibongkar. Tapi kan tidak dihancurkan, melainkan dipindah ke lokasi lain," ungkap Dayat.

Menurut pria yang karib disapa Dayat ini, tugu itu selama ini dibangun di atas tanah negara. Di mana lokasinya berada di tepi jalan raya yang menghubungkan Jember - Banyuwangi.

"Jadi tugu itu dibangun di atas Rumija (Ruang Milik Jalan) yang secara aturan memang tidak diperbolehkan dibangun apapun," terang Dayat.

"Tadi tugunya dicongkel. Dalam bahasa kita digenjong. Kemudian diangkut dengan truk. Dibawa ke mana saya tidak tahu persis. Tapi katanya mau ditaruh di lahan pribadi warga PSHT," tambah Dayat.

Ada sekitar 20 anggota PSHT yang mencongkel dan memindahkan tugu tersebut. Sementara pihak Muspika hanya menyaksikan proses tersebut.

"Jadi memang secara teknis dilakukan oleh anggota PSHT sendiri. Kami dari Muspika hanya menyaksikan," tukasnya.



Hide Ads