Wabup Rahmat Santoso Pamit, Beri 3 Pesan Khusus untuk Pemkab Blitar

Wabup Rahmat Santoso Pamit, Beri 3 Pesan Khusus untuk Pemkab Blitar

Erliana Riady - detikJatim
Senin, 28 Agu 2023 13:54 WIB
Wabup Blitar Rahmat Santoso
Rahmat Santoso (kanan) bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan. (Foto: Dok. Rahmat Santoso)
Blitar -

Mulai hari ini Wabup Blitar Rahmat Santoso sudah tidak berkantor lagi di Pemkab Blitar. Saat pamitan, Rahmat menitipkan tiga pesan kepada Pemkab Blitar agar situasi kondusif menjelang tahun politik.

Surat resmi pengunduran diri Rahmat Santoso telah diserahkan kepada Kabag Persidangan DPRD Kabupaten Blitar Yonathan Nadeak. Serah terima ini sudah dilakukan Senin (14/8) lalu, sekitar pukul 14.00 WIB. Pengunduran diri Rahmat Santoso ini dalam rangka maju sebagai Bacaleg DPR RI dari dapil IX Bojonegoro-Tuban.

Dalam acara HUT ke-25 PAN sekaligus HUT ke-78 RI yang digelar di Desa Tegalsari, Wlingi, Rahmat memanfaatkan acara ini untuk berpamitan kepada masyarakat Kabupaten Blitar. Politikus PAN ini mengucapkan terima kasih karena diberi kesempatan terjun ke politik praktis yang dimulai awal dari Kabupaten Blitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin berpamitan sekaligus mengucapkan terima kasih, karena masyarakat Kabupaten Blitar telah memberikan kesempatan saya untuk terjun ke politik. Dari sini, awal mula saya berpolitik dengan dipercaya menjadi wakil bupati," kata Rahmat, Senin (28/8/2023).

Selain berpamitan, Rahmat juga menitipkan beberapa pesan kepada Pemkab Blitar. Otomatis dengan mundurnya dia selaku wakil bupati, maka kinerja pimpinan daerah akan berjalan timpang.

ADVERTISEMENT

Apalagi selama ini Rahmat selalu muncul untuk menemui warga yang menggelar aksi unjuk rasa. Ataupun langsung memberikan tanggapan sekaligus mencarikan solusi dari beragam permasalahan yang dihadapi warga Kabupaten Blitar. Seperti masalah jalan rusak, tumpang tindih kebijakan redis tanah perkebunan, hingga pelanggan PLN yang menjadi korban oknum tak bertanggung jawab.

Menurut Rahmat, komunikasi yang baik antara pemerintah dan warganya menjadi kunci terciptanya situasi kondusif apalagi di tahun politik.

"Saya berpesan agar mundurnya saya nanti bakal digantikan oleh siapapun wakil pimpinan daerah jika ada masyarakat Kabupaten Blitar yang butuh ketemu pimpinan daerah. Pintu komunikasi terbuka seperti yang saya lakukan, harus tetap dilaksanakan. Supaya kondisi Kabupaten Blitar kondusif, apalagi saat tahun politik," tandasnya.

Pesan Rahmat Santoso ini bukan tanpa alasan. Diketahui, selama ini Bupati Blitar Rini Syarifah tidak pernah sekalipun menemui warga yang unjuk rasa. Bupati perempuan ini juga dikenal sangat tertutup kepada awak media yang ingin melakukan konfirmasi atau klarifikasi beragam masalah sosial politik ekonomi dan budaya yang terjadi di daerah yang memberinya amanah sebagai pimpinan daerah sejak empat tahun silam.

Terakhir, aksi tutup pintu komunikasi Bupati Rini Syarifah ini berujung aksi keprihatinan jurnalis Blitar Raya karena tim protokoler Pemkab Blitar makin represif dalam membatasi kinerja jurnalistik untuk mendapatkan berita berimbang soal Pemkab Blitar.

"Semoga sepeninggal saya, jajaran Pemkab Blitar semakin sadar akan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Lebih transparan menyampaikan informasi hasil kinerja kepada publik. Dan lebih transparan dan terbuka menerima aspirasi dan masukan dari warga," imbuhnya.

Pesan terakhir Rahmat, dia juga meminta maaf kepada warga Kabupaten Blitar jika belum sempat bekerja memberikan pelayanan yang terbaik. Rahmat berpesan agar masyarakat Kabupaten Blitar lebih cerdas memilih pimpinan daerah dengan melihat track record-nya di politik maupun di pemerintahan. Rahmat kini fokus pada proses pencalonannya sebagai wakil rakyat daerah pemilihan Bojonegoro-Tuban.

"Kabupaten Blitar itu kaya potensi sumberdaya alam dan manusia. Sayang kalau masyarakat tidak cerdas memilih pimpinan daerahnya untuk lima tahun ke depan. Saya berharap, semua baik-baik dan sejahtera," tukasnya.




(hil/dte)


Hide Ads