Tim monitoring Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya menemukan daging sapi diduga gelonggongan. RPH menemukan daging tersebut di Jalan Pegirian.
Penemuan itu berawal saat tim curiga dengan pikap yang diturunkan di sekitar jalan Pegirian, Surabaya. Tim yang curiga lalu menanyakan pengiriman daging tersebut.
Adapun daging tersebut daging whole (daging sapi utuh) dengan berat sekitar 500 kg dari Krian, Sidoarjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirut RPH Surabaya Fajar A Isnugroho mengatakan pihaknya curiga karena daging tersebut bukan dari pemotongan RPH Pegirian. Sebab, kondisi daging itu berair seperti digelonggong.
"Dugaan daging sapi gelonggongan yang dikirim ke penjual daging di Pegirian masih perlu dibuktikan dengan hasil uji laboratorium. Pihaknya sudah minta dokter hewan RPH untuk mengambil sampel daging dari luar Surabaya untuk di uji laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya," kata Fajar kepada detikJatim, Minggu (27/8/2023).
Fajar lalu mengingatkan penjual yang sudah memiliki Papan Mitra RPH Surabaya untuk mengambil daging sapi hasil pemotongan di RPH Pegirian. Sebab jika mengambil dari tempat lain daging belum jelas kualitasnya.
"Jika ditemukan penjual daging sapi Mitra RPH yang tidak mengambil daging dari hasil pemotongan RPH, mencampur daging sapi RPH dengan daging sapi luar, maka Kartu Tanda Mitra RPH sekaligus Papan Mitra RPH Surabaya dicabut," ujarnya.
Menurut Fajar, pedagang daging sapi yang memiliki Kartu Tanda Mitra RPH dan Papan Mitra RPH ada 122. Sebanyak 40 Penjual daging sapi di jalan Pegirian dan Arimbi, serta 82 penjual daging sapi di pasar-pasar tradisional.
"Masyarakat diimbau membeli daging dari penjual yang telah memiliki Papan Mitra RPH Surabaya, karena dipastikan daging yang dijual berasal dari hasil pemotongan RPH Surabaya yang telah memiliki sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur untuk menjamin masyarakat mendapatkan daging terbaik yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH)," pungkasnya.
(abq/iwd)