Video orang tua mendandani dan menyisir rambut anak-anak mereka yang sudah SMA hingga mereka menangis dan saling memeluk viral di media sosial. Program parenting di SMA Negeri 1 Pulung Ponorogo itu bikin haru tidak hanya ortu dan siswa di sana, tapi juga para netizen.
Video berdurasi 52 detik tersebut telah ditonton sebanyak 20,6 juta kali. Kepala Sekolah SMAN 1 Pulung Joko Wilis Putro menjelaskan bahwa apa yang terlihat di dalam video yang viral itu adalah bagian dari program parenting yang digelar sekolahnya selama 10 tahun terakhir.
"Namanya program parenting, sudah berjalan 10 tahun terakhir di sekolah kami," tutur Joko kepada detikJatim, Jumat (25/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko menjelaskan bahwa program rutin itu digelar di awal tahun ajaran. Tujuannya, SMA Negeri 1 Pulung ingin para siswa kelas 12 yang akan menjalani tahun-tahun terakhir di bangku SMA dapat memantapkan hatinya untuk menentukan masa depan.
"Program ini khusus untuk kelas 12, supaya anak-anak ketika lulus nanti tahu arahnya mau ke mana, kerja atau kuliah," kata Joko.
Di luar tujuan itu, program parenting itu berupaya untuk mendekatkan kembali anak-anak yang ketika beranjak dewasa semakin menjauh dari orang tua. Misalnya karena pergaulan atau karena hal-hal lainnya.
"Anak-anak yang menjauh dari orang tua karena pergaulan, misal karena pacar, kami dekatkan lagi dengan program parenting ini," kata Joko.
Menurutnya, keberhasilan seorang anak akan didukung sepenuhnya oleh orang tua. Baik melalui doa, dorongan semangat, maupun materi. Sehingga dengan adanya motivasi seperti ini anak-anak bisa memahami bagaimana pengorbanan orang tua.
"Selama ini respons orang tua bagus, mereka mendukung kegiatan ini dan terus melekat ke anak. Bahkan ada juga anak yang bilang waktu salah satu orang tuanya meninggal dia tidak menangis. Tapi saat parenting, dia menangis," tandas Joko.
Program parenting diawali dengan orang tua dan siswa duduk di kelas berdampingan. Kemudian ada kegiatan anak didandani, kalau perempuan dibedaki, kalau laki-laki disisiri.
"Dari make up itu saja sudah menangis semua. Terus dilanjut berbicara masa depan anak, sungkeman dan tanda tangan MoU antara anak, orang tua, dan sekolah terkait setelah lulus mau ke mana," papar Joko.
Setelah SMA, Joko berharap anak didiknya bisa meraih masa depan cemerlang. Selain kuliah, anak-anak yang memilih kerja dibekali dengan keterampilan dan bekerja sama dengan para profesional.
"Anak-anak kami titipkan ke profesional di luar. Yang barber shop ya di tukang potong rambut, yang TKR sepeda motor ya di bengkel sepeda motor, yang menjahit kami serahkan ke BLK menjahit, yang bertani ke dinas pertanian, ada instrukturnya. Bahasa kami undang profesional dari lembaga TKI," ujarnya.
(dpe/fat)