Tan Ngi Hing (55) bacaleg Blitar yang blak-blakan sempat habiskan Rp 250 juta meski gagal dapat kursi di Pileg 2019 tidak menyerah. Untuk keenam kalinya dia maju lagi sebagai bacaleg di Pileg 2024.
Warga Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar itu mengaku tetap bersemangat. Dia telah terdaftar sebagai calon legislatif (caleg) 2023 setelah kalah nyaleg lima kali berturut-turut.
Tan Ngi Hing mengaku tidak kapok mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Blitar meski sering kalah. Pria yang kerap dipanggil Pak Hing itu terjun ke dunia politik sejak 1998. Saat itu dia bergabung dengan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setahun kemudian, Hing maju sebagai caleg DRPD Kota Blitar untuk pertama kalinya dan gagal mendapatkan kursi. Kegagalan Hing menjadi anggota legislatif kembali terulang di Pemilu selanjutnya. Yakni pada Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, dan Pemilu 2019.
"Benar begitu, jadi caleg keenam kalinya untuk tahun ini. Sebelumnya sudah lima kali daftar, tapi belum berhasil lolos," kata Tan Ngi Hing kepada detikJatim, Kamis (24/8/2023).
Setelah kalah nyaleg dalam tiga kali Pemilu, Hing pun pada akhirnya berpindah partai. Dari PKP dia pindah ke Partai Gerindra pada 2004. Kendati telah pindah partai, keberuntungan belum berpihak kepadanya.
Pada Pemilu 2019 pria keturunan Tionghoa itu sebenarnya sudah mendapatkan perolehan suara yang nyaris mencukupi kebutuhan. Tapi untuk kelima kalinya Hing gagal dapat kursi di DPRD Kota Blitar.
"Saya dapat sekitar 790 suara, nyaris kurang sedikit lolos. Itu saya sudah pindah dapil, dari Sukorejo ke Sananwetan di tempat kelahiran saya," katanya.
Sebelumnya, Hing buka-bukaan tentang modal yang telah dia habiskan untuk nyaleg pada pemilu yang telah dia ikuti. Dia sendiri mengaku sampai lupa berapa total uang yang telah dia habiskan untuk nyaleg dari pemilu ke pemilu.
"Saya lupa sudah habis berapa. Tapi yang terakhir kemarin (2019), ya, sekitar Rp 250 juta," ujar Hing yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Blitar.
Hing pun buka-bukan untuk apa saja modal yang telah dia keluarkan. Uang Rp 250 juta di Pemilu 2019 itu dia gunakan untuk biaya kampanye, termasuk keperluan banner, juga tim pemenangan. Dia tegaskan dirinya tidak berani membeli suara.
"Saya ndak berani beli suara, tapi lebih baik digunakan untuk keperluan lain pas kampanye," katanya.
Hing mengatakan bahwa sosok Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang tidak menyerah untuk maju dalam pemilu meski berkali-kali gagal menjadi pemacu semangatnya. Dia mengaku belum menyerah untuk mendapatkan kursi impiannya.
(dpe/fat)