Kabid Angkutan Jalan Dishub Jatim Ainur Rofiq menegaskan, kewenangan gaji ada di pihak operator dalam hal ini PT. Bagong.
"Jadi bukan Dishub yang menggaji, tapi pihak ketiga yakni PT. Bagong," tegas Rofiq saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (23/8/2023).
Rofiq menegaskan, Dishub Jatim sudah berkoordinasi dengan PT. Bagong dan sudah disepakati gaji para sopir Bus Trans Jatim Koridor II di angka Rp 4.525.479,19.
"Jadi itu sesuai dengan UMR Kota Surabaya dan ada uang makan untuk para sopir Bus Trans Jatim. Jadi itu sudah klir antara operator dan para pekerja," jelas Rofiq.
Rofiq mengatakan, selama 3 hari Bus Trans Jatim Koridor II beroperasi, okupansi sudah di atas 50%. Sampai dengan 27 Agustus nanti, Bus Trans Jatim Koridor II masih gratis.
"Alhamdulillah okupansi sudah di atas 50 persen dan sampai Minggu 27 Agustus 2023 besok gratis," jelasnya.
Selain itu, Rofiq menyebut, Bus Trans Jatim II masih baru beroperasi beberapa hari. Jika ada kekurangan, pihaknya siap menerima masukan.
"Kan baru beroperasi beberapa hari, ke depan akan kami optimalkan terus servis Trans Jatim kepada publik," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, beberapa sopir Bus Trans Jatim Koridor II mengaku belum mendapat kejelasan soal gaji.
Pengemudi berinisial ER (29) mengaku mengikuti rekrutmen yang digelar PT Bagong sehingga diterima menjadi sopir Bus Trans Jatim Koridor II. Setelah menjalani beberapa tes, ia lantas mengikuti pelatihan mengemudi selama 2 hari.
Namun, ER mengaku belum terikat kontrak dengan PT Bagong. Bahkan, besaran gaji yang akan ia terima juga belum disampaikan oleh manajemen perusahaan.
"Katanya masih training dulu sekitar 1 bulan baru ada kontrak kayaknya. Inginnya diperlihatkan gajinya berapa. Pernah saya tanyakan, jawabannya 'yang penting cukup'," beber ER di Terminal Kertajaya, Mojokerto, Selasa (22/8).
Begitu juga dengan BS (46), pengemudi Bus Trans Jatim Koridor II lainnya. Dia direkrut PT Bagong. Namun, hingga kini ia belum pernah menandatangani surat kontrak kerja. Nilai gajinya juga belum ia ketahui.
"Aduh, kalau masalah gaji kemarin kami tanyakan ke PT Bagong, dibilang 'pokoknya cukup untuk keluarga, yaitu suami, istri dan 3 anak'. Tidak disebutkan nilainya. Harapannya semoga benar-benar cukup," ujarnya.
(hil/dte)