Dentuman misterius di desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep disebut berasal dari fenomena water-hammer akibat gempa swarm. Badan Geologi Kementerian ESDM menjelaskan secara detail apa itu fenomena water-hammer dan gempa swarm.
Plh Kepala Badan Geologi Hermansyah menyebutkan bahwa proses water-hammer terjadi ketika aliran air tiba-tiba mengalami peningkatan tekanan secara mendadak dalam saluran dan menekan udara yang terjebak. Akibatnya, gelombang tekanan tinggi bergerak mundur melalui saluran.
"Kondisi itu menyebabkan suara ketukan atau getaran. Akibat proses penambahan tekanan air yang kemungkinan berasal dari gempa bumi swarm yang relatif kecil kekuatannya," ujar Hermansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mekanisme water-hammer, kata dia, kemungkinan besar disebabkan oleh gempa swarm. Dia jelaskan bahwa gempa swarm adalah serangkaian gempa kecil di area tertentu dan terjadi dalam waktu relatif singkat.
Baca juga: Terkuak Penyebab Dentuman Misterius Sumenep |
"Mekanisme proses (itu) berawal dari adanya pemicu yang menyebabkan kenaikan tekanan air. Pemicu ini diperkirakan karena adanya gempa swarm. Swarm adalah serangkaian gempa kecil yang terjadi dalam waktu relatif singkat di area geografis tertentu," kata Hermansyah.
Hermansyah menjelaskan lebih lanjut bahwa gempa swarm biasanya memiliki magnitudo yang rendah dan tidak memiliki gempa utama yang jelas sebagai pemicunya.
![]() |
"Gempa swarm sering terjadi dalam periode yang singkat dan bisa berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. Meskipun gempa-gempa dalam swarm umumnya tidak terlalu merusak, mereka bisa memicu kekhawatiran karena walaupun intensitas relatif rendah tapi frekuensinya sering," ujarnya.
Badan Geologi merekomendasikan agar kajian kegempaan terhadap potensi sesar aktif di wilayah segera dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi potensi sifat merusaknya pada masa mendatang. Selain itu, masyarakat dapat beraktivitas normal dan tetap tenang.
"Masyarakat diimbau untuk selektif dalam menerima kebenaran informasi dan sebaiknya mengikuti arahan pemerintah daerah," katanya.
Sebelumnya, selain menguak menguak penyebab dentuman yang masih membuat warga setempat penasaran dan khawatir, Hermansyah memastikan bahwa proses water-hammer itu tidak membahayakan bagi permukaan tanah.
"Proses water-hammer ini tidak membahayakan di permukaan tanah," ujarnya.
Hermansyah menjelaskan lebih lanjut bahwa suara misterius itu mengindikasikan potensi sesar aktif. Tetapi, posisi sesar aktif itu menurutnya bukan berada di wilayah Moncek Tengah, tempat di mana suara misterius itu terdengar jelas.
Dia mengaku menerima laporan mengenai suara misterius di Moncek Tengah, Sumenep itu pada Sabtu (12/8/2023). Suara misterius yang diperkirakan berasal dari water-hammer itu terdengar dari pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB. Suaranya seperti tumbukan dari bawah tanah yang disertai dentuman.
"Suara tersebut sempat membuat panik warga, karena suara dentuman itu telah terjadi sekitar sepuluh harian. Tetapi tidak terus berbunyi dan sebelumnya suara yang terdengar tidak terlalu besar," katanya.
(dpe/dte)