Bupati Kediri Masukkan Penanganan Stunting Jadi Indikator Kerja Camat

Bupati Kediri Masukkan Penanganan Stunting Jadi Indikator Kerja Camat

Inkana Izatifiqa R Putri - detikJatim
Selasa, 22 Agu 2023 17:25 WIB
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana
Foto: Pemkab Kediri
Jakarta -

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memasukkan penanganan stunting sebagai salah satu indikator kinerja camat. Pasalnya, kerja sama seluruh pihak mulai dari pemerintah kabupaten, TNI-Polri, OPD, dan camat diperlukan untuk mengatasi persoalan stunting.

Bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini mengatakan camat perlu mengetahui kondisi di lapangan sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat terhadap penurunan stunting.

"Salah satu indikator kinerja camat yang kita masukkan adalah penanganan stunting," kata Hanindhito dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo di Pendopo Panjalu Jayati, Senin (21/8). Lebih lanjut, Hanindhito menyampaikan selama ini camat memang sudah melakukan upaya-upaya penanganan stunting. Namun, pihaknya menilai upaya tersebut masih belum masif dilakukan.

Dalam implementasinya, lanjut Hanindhito, camat telah diinstruksikannya untuk mengaktifkan Dasa Wisma yang berada di tingkat desa, bahkan RT. Adapun Dasa Wisma ini berfungsi memonitor keluarga dengan risiko stunting.

ADVERTISEMENT

Hanindhito menjelaskan Kabupaten Kediri menjadi salah satu wilayah yang terbesar menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik sekitar Rp 14 miliar untuk penanganan stunting. Ia pun menginstruksikan agar seluruh pihak, termasuk Dasa Wisma dan kader pendamping keluarga ikut mengawasi penyaluran dana tersebut.

"Bagaimana memastikan kebutuhan PMT bisa tersalurkan pada yang membutuhkan," tegasnya.

Sementara itu, Hasto mengatakan kunjungannya bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap kader pendamping keluarga dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Hal ini mengingat Presiden Joko Widodo telah menargetkan angka stunting nasional di bawah 14 persen pada tahun 2024.

"Saya sampaikan (langkah) percepatan penurunan stunting, karena batas waktunya tinggal 1,5 tahun untuk menuju 14 persen," ucapnya.

Selain upaya penurunan stunting, Hasto berharap pencegahan stunting di Kabupaten Kediri juga dapat dilakukan. Pasalnya, dalam setahun terdapat 25 ribu bayi lahir di Bumi Panjalu.

Oleh sebab itu, diperlukan langkah strategis untuk mencegah munculnya stunting, mulai dari pengendalian laju penduduk, pengurangan pernikahan dini hingga pendampingan ibu hamil.

"Kalau tidak dijaga betul, maka akan muncul stunting-stunting baru," pungkasnya.




(ncm/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads