Deklarasi Anti Perundungan-Narkoba 23 Ribu Mahasiswa Unesa Cetak Rekor MURI

Deklarasi Anti Perundungan-Narkoba 23 Ribu Mahasiswa Unesa Cetak Rekor MURI

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 21 Agu 2023 14:12 WIB
Sebanyak 23 ribu mahasiswa Unesa menggelar deklarasi anti narkoba, perundungan hingga kekerasan seksual
Sebanyak 23 ribu mahasiswa Unesa menggelar deklarasi anti narkoba, perundungan hingga kekerasan seksual (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali mencetak Rekor MURI. Sebanyak 23.204 mahasiswa memecahkan Rekor MURI dengan 'Deklarasi Anti Narkoba, Anti Perundungan, Anti Kekerasan Seksual dan Anti Intoleransi melalui pembuatan video oleh mahasiswa terbanyak'.

Aksi ini bahkan melampaui rekor sebelumnya oleh Universitas Islam Malang (Unisma). Sementara itu, rekor MURI ini diikuti mahasiswa baru (maba) secara online dan offline.

Rinciannya, sebanyak 640 perwakilan maba mengikuti upacara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) secara offline dan sisanya 22.564 secara online. Dengan rekor ini, Unesa sudah mencatat 8 Rekor MURI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan deklarasi ini, Unesa tak ingin adanya perundungan hingga kekerasan seksual di lingkup kampus. Karena diketahui, Unesa pernah viral oleh kasus maba yang dibentak gegara ikat pinggang saat Ospek pada September 2020. Lalu, kasus dugaan pelecehan oleh dosen ke mahasiswa pada Januari 2022.

Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan, civitas akademika menyadari bahwa narkoba dan segala bentuk kekerasan adalah perusak generasi bangsa. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan 5 janji dan berikrar.

ADVERTISEMENT

Pertama menolak dan menyatakan perang terhadap segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Kedua, mendukung sepenuhnya kebijakan BNN dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Ketiga, menyadari bahwa mewujudkan Indonesia bersih narkoba adalah tanggung jawab bersama. Keempat, menolak dan menyatakan perang terhadap segala bentuk kekerasan baik perundungan maupun kekerasan seksual. Terakhir, menolak dan menyatakan perang terhadap tindakan intoleransi dan radikalisme

"Rekor MURI ini memang menjadi keprihatinan kita bersama dengan maraknya narkoba pengedarannya luar biasa, bahkan sampai ke kampus. Maka bagaimana kita bersama-sama BNN dan MURI mengingatkan kita bagaimana narkoba sangat bahaya untuk generasi milenial, Gen Z Indonesia," kata Nurhasan saat ditemui detikJatim di depan Gedung Rektorat UNESA, Senin (21/8/2023).

Oleh karena itu, pihaknya mengedukasi masyarakat melalui video, baik tentang narkotika, perundungan, kekerasan seksual dan intoleransi. Video deklarasi itu disebarkan di semua media sosial.

Selain itu, karena Unesa pernah diterpa kasus panitia ospek membentak maba hingga dugaan pelecehan, Nurhasan meminta untuk tak takut menyampaikan ke pihak kampus. Sanksi-sanksi juga dipersiapkan ketika benar terbukti bersalah.

"Saya mengingatkan untuk segera melapor jika ada yang terkait dengan itu semua. Sehingga kita sedini mungkin menyelesaikan dengan baik agar tidak merambah atau menular ke teman-temannya atau ke tempat lain. Saya yakin dengan PKKMB kali ini tidak akan terjadi lagi dengan perundungan. Kita akan memberikan sanksi yang cukup berat bahkan bisa dikeluarkan (jika terulang lagi)," jelasnya.

Sementara itu, MURI Representative Sri Widayati mengatakan, hari ini Unesa mencetak Rekor MURI ke-8 dengan deklarasi anti narkoba, anti perundungan, anti kekerasan seksual dan anti intoleransi melalui pembuatan video dengan jumlah terbanyak. Kegiatan serupa sebelumnya sudah dicatat oleh MURI yang digelar Unisma pada September 2022.

"Jumlah ini sekaligus berhasil menumbangkan rekor sebelumnya yang diprakarsai oleh Universitas Islam Malang pada September 2022 sejumlah 4.527 dan Unesa berhasil mencatatkan 23.204. Hari ini Unesa resmi kami catat di Muri sebagai rekor ke 11.145," kata Sri.

Dalam kesempatan ini, Kepala BNN Jatim, Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo mengatakan, saat ini tren narkoba disebarkan melalui medsos. Khususnya pada generasi milenial dan Gen Z. Pihaknya juga rutin melakukan tes urine di kampus-kampus.

"Untuk generasi Z untuk mahasiswa rata-rata lebih kecil yang lebih parah mereka yang masih SMP dan SMA karena masih mencari jati diri. Strategi pencegahan salah satunya deklarasi ini dan nanti akan kita berikan tes urine dan sosialisasi. Bahkan setiap kegiatan kita selalu melibatkan Unesa salah satunya dari psikologi," pungkasnya.




(hil/fat)


Hide Ads