.webp)
Viral postingan di media sosial kegiatan upacara 17 Agustus yang dilakukan di kuburan. Namun, bukannya seram, suasana khidmat tampak menyelimuti peserta upacara.
Ternyata, peserta upacara adalah warga Dusun Selorejo, Kabupaten Blitar. Mereka menggelar upacara karena bangga dengan kebersihan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di desanya. Kesan makam yang seram pun seakan sirna.
Postingan upacara 17 Agustus di area makam itu viral di berbagai akun media sosial. Dalam caption yang ditulis media sosial Desa Selorejo menyebut, upacara neng pemakaman (upacara di pemakaman). Tim detikJatim kemudian menghubungi Kades Selorejo, Suadi yang membenarkan kegiatan yang dilakukan warganya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya itu betul warga saya dan memang wilayah saya. Jadi ceritanya, kami mengundang warga untuk ikut upacara di kecamatan. Tapi Mbah Modin bilang, tidak bisa ikut kalau di sana. Modin malah izin mau upacara di makam. Ya saya izinkan. Tapi karena ini upacara kenegaraan sakral, saya minta koordinasi dengan polisi dan koramil," jawab Suadi dikonfirmasi detikJatim, Jumat (18/8/2023).
 Viral upacara HUT RI di kuburan Blitar Foto: Istimewa |
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana konsep upacara 17 Agustus itu bisa dilakukan di TPU desa, detikJatim menghubungi juru kunci sekaligus modin yang bernama Mbah Sukir. Dari ujung telepon, suara pria yang memasuki usia 60 tahun itu terdengar lantang dan ceria.
"Benar saya yang pengen upacara di sini. Saya iri kok semua-semua upacara di lapangan. Padahal di sini juga tempat yang bersih dan bagus untuk mensyukuri kemerdekaan negeri ini. Saya tanya tidak ada larangan untuk upacara di sini. Ya sudah, saya beritahu warga dan mereka setuju," jawab Sukir di ujung telepon.
 Viral upacara HUT RI di kuburan Blitar Foto: Istimewa |
Akhirnya, upacara memperingati HUT ke-78 RI itu digelar di TPU Hastana Purwalaya. Sukir bertindak selaku pemimpin upacara mengenakan pakaian serbaputih dengan songkok hitam. Sedangkan petugas dan peserta upacara, sepakat memakai baju jadul dengan kebaya bagi peserta wanita dan beskap bagi peserta pria. Upacara berlangsung khidmat.
"Dalam upacara saya berdoa agar negeri ini ayem tentrem Karta Raharjo. Masyarakatnya rukun damai. Karena negara bisa kuat jika rakyat bersatu," imbuh pria yang juga menjabat Kaur Kesra Desa Selorejo.
(hil/fat)
