Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) demo di kantor Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky. Demo sempat diwarnai aksi saling dorong dengan aparat.
Pantauan di lokasi, massa PMII awalnya menggelar demo dan orasi di depan gerbang kantor bupati. Sejumlah poster kritik dan kecaman terhadap kinerja Bupati Lindra dibentangkan yang dinilai gagal.
Sejumlah poster yang tersebut tertulis seperti "Bupati Lindra Cuma Suka Pansos tapi Minim Prestasi", "Pak Bupati Kapan Rabi", "Stunting Dimana mana, bupati kemana?", Bupati Modal Tampang Doang", dan "Bupati Antikritik".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua PC PMII Tuban, Abid Arrohman menilai seharusnya Lindra mampu menuntaskan berbagai masalah sosial. Sebab menurutnya, Pemkab Tuban mendapat bagi dana hasil minyak dan gas ratusan miliar.
![]() |
"Semestinya bupati mampu membuat program yang bisa mendukung permasalahan yang penting, baik di dunia pendidikan, pengentasan kemiskinan dan sebagainya. Mestinya malu kita, ada dana bagi hasil migas Rp 500 miliar mestinya mampu," ujar Abid Arrohman (16/8/2023).
Tak mendapat respons, massa mahasiswa kemudian merangsek berupaya menerobos ke dalam. Namun ketatnya penjagaan aparat menggagalkan upaya tersebut. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan.
Meski demikian, aksi tersebut tak berlangsung lama. Massa mahasiswa yang gagal menerobos kemudian dengan tertib meninggalkan lokasi kantor bupati. Massa tampak bergeser dan melanjutnya aksinya ke gedung DPRD Tuban.
(abq/iwd)