Demo Proyek Pembangunan Pabrik Palawija di Tuban Diwarnai Saling Dorong

Demo Proyek Pembangunan Pabrik Palawija di Tuban Diwarnai Saling Dorong

Ainur Rofiq - detikJatim
Kamis, 15 Jun 2023 16:30 WIB
Demo warga Tuban
Warga Tuban demo pembangunan pabrik palawija yang dituding serobot data dan tak ada sosialisasi (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Tuban -

Puluhan warga Dusun Koro, Desa Pongpongan, Merakurak, Tuban menggelar demo di depan proyek pembangunan pabrik pengeringan palawija. Demo sempat diwarnai ketegangan dan aksi saling dorong.

Aksi demo dipicu karena bangunan proyek pabrik yang berdiri diduga memakan tanah yayasan Madrasah Salafiyah. Tak hanya itu, proses pembangunan juga tidak pernah melakukan sosialisasi kepada warga terkait izin lingkungan dan analisis dampak lingkungan.

Massa yang tergabung dalam Barisan Warga Koro Bersatu (Barwatu) mulai berkumpul dan berorasi pukul 10.00 WIB. Mereka tampak membentangkan spanduk protes di depan pintu pabrik hingga aksi blokir jalan raya jurusan Merakurak-Montong sehingga arus lalin sempat macet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana semakin panas saat beberapa pengunjuk rasa diminta untuk membuka jalan agar lalu lintas tidak macet. Dari sini aksi saling dorong antara pengunjukrasa dengan petugas gabungan yang mengamankan demo terjadi.

"Aksi ini karena adanya penyerobotan tanah yang dilakukan pengusaha. Tanah yang diserobot milik Madrasah Salafiyah Koro, bahkan pihak pabrik tidak pernah ada sosialisasi kepada warga terkait izin amdal" ujar salah satu warga Ihsanul Amal, Kamis ( 15/6/2023).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, perwakilan pihak pabrik, Maghfur menuturkan tuntutan warga terkait dugaan penyerobotan lahan hanya sebatas klaim dan tidak data yang kuat.

"Soal penyerobotan tanah itu kan masih klaim, belum ada data kuat. Kalau menurut kami selaku kontraktor pekerjaan sudah sesuai. Kita juga bisa adu data, terkait izin PBG," dalih Maghfur.

Meski demikian, pembangunan pabrik diakui memang belum ada sosialisasi kepada masyarakat setempat. Untuk hal ini, ia secara langsung meminta maaf kepada warga Dusun Karo.

"Iya kami memang belum ada sosialisasi terkait semuanya. Kami minta maaf," tandas Maghfur.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads