Heboh video viral sebuah gerobak yang disebut berjalan sendiri di tengah malam menggegerkan warga Tuban. Polisi pun langsung bergerak mencari perekam video itu.
Setelah ditelusuri, polisi memastikan bahwa video itu hoaks. Faktanya, gerobak tersebut tidak berjalan sendiri.
"Video gerobak berjalan sendiri itu hoaks. Gerobak itu sebenarnya ditarik sama motor, karena gelap jadi tidak kelihatan kalau ada yang narik," jelas Kasi Humas Polres Tuban Iptu Jamhari kepada detikJatim, Selasa (15/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamhari menambahkan, video itu direkam 10 Agustus 2023 lalu. Polisi sendiri sudah bertemu dan meminta keterangan perekam video.
"Kami sudah minta keterangan orang yang merekam video itu tadi malam. Dia sadar kalau videonya telah membuat resah warga," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video pendek yang memperlihatkan sebuah gerobak berjalan di tengah malam bikin heboh warga Tuban. Pasalnya, narasi yang beredar menyebut gerobak tersebut berjalan sendiri tanpa pengemudi.
Video viral berdurasi 29 detik itu disebut direkam di Dusun Sambong Lombok, Desa/Kecamatan Bangilan, Tuban. Video tersebut beredar di beberapa grup Facebook lokal hingga grup-grup WhatsApp.
Perekam video tersebut terdengar menarasikan hal yang menakutkan. Sosok pria tak dikenal itu bahkan sampai mengumpat.
"Lha iku jenenge gangguan danc*k. Yo iku, mosok gledekan ora ono, ndase ora ono wonge. Ra masuk akal, iki lho gledekan ora ono ndase. Iki jenenge bangs*t, yo iki, rumangsane aku wedi. Ta jeblok montorku beret, alung ta ben (Ini namanya gangguan danc*k. Ya ini, masak gerobak tidak ada kepalanya, tidak ada orangnya. Nggak masuk akal, ini lho gerobak nggak ada kepalanya. Ini namanya bangs*t, ya ini, dikira aku takut? Mending motorku lecet, biarin aja)" kata perekam video itu.
Banyak warganet yang gelisah setelah menonton video itu. Tak sedikit yang percaya kalau gerobak itu memang jalan sendiri tanpa ada pengemudinya.
"Itu 5 hari lalu. Memang banyak warga yang resah, di mana-mana ngomongin video itu. Di warung-warung, semua ketakutan," beber Andik, salah satu warga Bangilan.
(hil/dte)