Derkuku Naik Pangkat, Kini Dilombakan Nasional-Juara Dihargai Rp 150 Juta

Derkuku Naik Pangkat, Kini Dilombakan Nasional-Juara Dihargai Rp 150 Juta

Erliana Riady - detikJatim
Minggu, 13 Agu 2023 17:07 WIB
Lomba Derkuku Nasional di Blitar
Lomba Derkuku Nasional di Blitar (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Burung derkuku saat ini naik pangkat. Burung tersebut kini bisa dikerek di gantangan lomba. Bagi sang juara, penawaran tertinggi maharnya bisa mencapai Rp 150 juta.

Bagi komunitas pencinta burung ocehan, selama ini suara burung derkuku dinilai sebagai virus pengganggu. Karena, suaranya akan merusak burung ocehan ataupun perkutut. Tak heran, jika keberadaan derkuku dijauhkan dari burung kelas lomba.

Namun, sejak 10 tahun terakhir, rupanya derkuku naik pangkat. Burung yang kerap menjadi penunggu di areal makam ini mulai naik gantangan lomba. Hanya saja, bukan derkuku biasa yang naik derajatnya. Melainkan derkuku silangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Derkuku yang bisa dilombakan itu silangan. Jadi dari derkuku lokal, puter dan derkuku kelantan. Anakannya yang biasa kami lombakan di Dekumania," kata Ketua Panitia Lomba Derkuku Nasional (LDI) Blitar, Makrus kepada detikJatim, Minggu (13/8/2023).

Ratusan peserta datang dari berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa. Seperti Bandung, Jakarta, Solo dan terbanyak dari Yogyakarta. Selain itu, juga dari Surabaya, Malang dan Madura.

ADVERTISEMENT

Tampak di antara peserta LDI Blitar ini adalah KGPH Prabukusumo, selalu sesepuh komunitas penggemar derkuku. Adik Sultan HB X ini membawa empat derkuku jagoan untuk diikutkan dalam kontestasi Dekumania ini.

LDI yang digelar di Blitar ini merupakan lomba derkuku tingkat nasional ketiga. Sebelumnya, LDI Nasional 1 digelar di Tulungagung dan LDI 2 di Yogya. Setelah LDI ketiga digelar di Blitar, selanjutnya juga akan digelar di berbagai kota lain di Jawa. Yakni di Solo, lalu kembali ke Yogyakarta.

Dalam LDI ketiga tingkat nasional ini, panitia menyediakan sebanyak 200 gantangan. Dengan tiga kelas lomba, yakni kelas pemula, junior dan senior. Penilaian suara derkuku banyak pakemnya. Suara depan, suara tengah, suara ujung dan nada irama suara. Di kalangan pemain dikenal istilah "ngangklung dan semi ngangklung".

Tiga kategori lomba ini juga tidak ditentukan oleh umur derkuku. Karena derkuku yang sudah berumur tua, bisa saja suaranya masuk kategori yunior. Begitu juga sebaliknya. Tak sedikit juga, derkuku yang berumur muda, namun sudah mampu membawakan suara kelas senior.

"Kalau di derkuku itu lombanya tidak ada uang. Hanya tropi. Karena Dekumania ini cenderung ke hobi, bukan hasil. Toh kalau ada burung yang terjual dari jadi juara, itu efek dari hobi," ulasnya.

Muklis mengaku, derkuku yang beberapa kali menyabet juara tingkat nasional mencapai rekor penawaran sampai ratusan juta. Namun, sang pemilik tidak melepas, karena mencetak burung derkuku dengan suara kualitas lomba tidak segampang yang dilihat ketika dikerek di gantangan.

"Penawaran tertinggi maharnya sampai Rp 150 juta. Tapi ya nggak dilepas sama pemiliknya," pungkasnya.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads