Jembatan Glendeng Bojonegoro Ditutup, Perahu Nambangan Ramai

Ainur Rofiq - detikJatim
Sabtu, 12 Agu 2023 18:15 WIB
Kesibukan perahu nambangan di bawah Jembatan Simo-Glendang (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Transportasi air di bawah Jembatan Simo-Glendeng kini banyak diminati para pengguna jalan roda dua dan pesepeda, yang tak ingin memutar jauh saat pergi ke wilayah Tuban maupun Bojonegoro.

Pantauan detikJatim di lokasi, tampak ratusan motor setiap harinya hilir mudik, menyeberangi Bengawan Solo dengan naik perahu kayu penyeberangan atau biasa disebut nambang. Untuk sekali menyeberang setiap orang dikenakan tarif Rp 2 ribu.

"Bayar Rp 2 ribu sekali nambang. Daripada harus menempuh jalur memutar hingga lebih dari 10 km ke arah Jembatan Kaliketek atau ke Ponco Tuban untuk bisa ke Soko atau Simo, yang hanya beberapa menit kalau pakai perahu," ujar penumpang perahu, Agus Mukti asal Bojonegoro, Sabtu (12/8/2023).

Perahu kayu ini rata-rata bisa ngangkut lebih dari 15 hingga 20 motor. Di penyeberangan ini terdapat dua perahu kayu yang dikemudikan oleh warga Kalirejo Bojonegoro dan Warga Soko Tuban.

"Ya, yang satu dari sisi utara parkirnya dan yang satu perahu lagi dari sisi selatan. Jadi gantian biar nggak lama nunggu para pengendara motor ini," ujar Nina, salah satu warga sekitar.

Selain hilir mudik kendaraan, beberapa banner imbauan tampak terpasang di sekitar lokasi. Meski disediakan jaket pelampung, namun para pengguna nambang tak ada yang memakainya.

Ramainya pengguna transportasi perahu kayu untuk menyeberang ke Tuban maupun ke Bojonegoro ini, setelah jembatan Simo-Glendeng ditutup total beberapa hari lalu, karena dimulainya pekerjaan perbaikan jembatan tersebut.



Simak Video "Video: Polisi Tangkap Admin-Anggota Grup Gay Tuban Lamongan Bojonegoro"

(abq/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork