.webp)
Upaya mencegah kecelakaan di pelintasan kereta api terus dilakukan. Seperti Polres dan Pemkab Gresik yang membangun palang pintu di pelintasan sebidang wilayah Cerme.
Palang pintu pelintasan KA tersebut diresmikan Kapolda Jawa Timur Irjen Toni Harmanto pada Jumat (11/8/2023). JPL 356 Jambu Cerme ini tepatnya berada di Dusun Jambu, Desa Semampir.
Toni menyampaikan sebagai pejabat publik merasa khawatir dengan pelintasan sebidang yang belum memiliki palang pintu. Sebab, kerap terjadi kecelakaan di pelintasan kereta api tanpa palang pintu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini merasa bahagia karena dengan adanya pembangunan palang pelintasan kereta api di Kabupaten Gresik ini, dapat mengurangi kekhawatiran akan terjadinya kecelakaan yang menyebabkan adanya korban jiwa," kata Toni.
Toni menjelaskan, pada tahun 2021 ada 144 kecelakaan di pelintasan kereta api tanpa palang pintu di Jatim. Pada 2022 naik menjadi 175 kecelakaan.
"Pada tahun 2023 dari bulan Januari sampai dengan saat ini sudah terdapat 31 kejadian laka kereta di wilayah Jatim. Tentu kita semua berharap dengan adanya palang pintu seperti ini, bisa mengurangi angka kecelakaan," tambahnya.
Menurut Toni, secara pandangan hukum, kecelakaan kereta api bukan semata-mata dikarenakan kelalaian pengendara yang melintas. Akan tetapi juga tanggung jawab pejabat yang seharusnya dapat menjamin keselamatan warga, saat melewati pelintasan kereta api.
"Terima kasih kepada Bupati Gresik, pejabat dan seluruh masyarakat yang terlibat dalam pembangunan palang pintu, pada lintasan sebidang serta berharap tidak ada lagi kejadian laka kereta api," tuturnya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kapolda Jatim dalam peresmian palang pintu pelintasan kereta api tersebut. Peresmian itu juga diikuti Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom hingga Forkopimda Kabupaten Gresik.
Tahun ini, Pemkab Gresik telah menuntaskan pemasangan tujuh palang pintu di pelintasan kereta api. "Selain memasang palang pintu, Pemkab juga melakukan pembangunan pos penjagaan dan menyediakan petugas jaga secara langsung," kata Gus Yani.
Itu sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Gresik untuk melindungi masyarakat dari bahaya laka kereta api. Rencananya, Pemkab Gresik juga akan merealisasikan dua palang pintu pelintasan kereta api lainnya.
"Kita akan tetap berusaha untuk membangun palang pintu di pelintasan yang belum ada palang pintunya," pungkas Gus Yani.
(sun/iwd)
