Wakil Presiden RI KH Maruf Amin membuka Rakernas Ikatan Pesantren Indonesia 2023 di Surabaya, Jumat (11/8). Dalam sambutannya, ia mengutip Undang-Undang No 18 Tahun 2019 bahwa pesantren memiliki fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Maruf Amin, pesantren sebagai lembaga pendidikan harus mencetak generasi penerus bangsa serta dituntut untuk memberikan pendidikan berkarakter sehingga menjadi pusat peradaban Islam.
Namun, Maruf Amin menyayangkan di beberapa pesantren masih terjadi hal-hal yang menyimpang yang dilakukan oknum kiai kepada santri. Untuk itu pesantren perlu melakukan pengawasan yang ketat untuk menjaga keamanan santri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang tidak kalah penting saya minta semua pesantren di seluruh Tanah Air untuk selalu menjaga keamanan para santri, anak-anak kita yang akan menjadi generasi penerus bangsa," kata Maruf Amin.
Maruf Amin menyebut ulah para oknum kiai dapat merusak citra baik pesantren yang seharusnya menanamkan akhlak mulia kepada santri. "Ini hati-hati ada banyak sekarang pesantren yang mencoreng nama pesantren, adanya kekerasan seksual di beberapa pesantren," katanya.
"Jadi ada beberapa pesantren yang kemudian kiai-kiainya, bukan kiai itu sebenarnya, pura-pura jadi kiai itu, mosok kiai begitu. Ini yang harus kita jaga," lanjutnya.
Sebagai wadah yang menaungi pesantren-pesantren di Indonesia, Maruf Amin meminta IPI untuk berperan mengawasi penyimpangan-penyimpangan tersebut.
"Oleh karena itu saya minta IPI mengawasi ini, jangan sampai kita ini, apa namanya karena setitik noda kemudian pesantren dianggap tidak aman ya. Ini penting," tegasnya.
Mantan Rais Aam PBNU ini berharap dengan adanya pengawasan yang ketat, tidak ada lagi penyimpangan di pesantren. "Mudah-mudahan dunia pesantren tidak dirusak oleh adanya oknum-oknum yang ingin menghancurkan Pesantren," harapnya.
"Akhirnya, dengan mengucap bismillahirahmanirrahim, Rakernas Ikatan Pesantren Indonesia Tahun 2023 saya nyatakan dibuka secara resmi. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayah-Nya dan meridai setiap upaya yang kita lakukan dalam rangka mewujudkan bangsa dan Negara Indonesia yang maju dan sejahtera," pungkasnya.
Ketua Umum IPI Abdul Muhaimin melaporkan sebagai induk organisasi pesantren, IPI memiliki jaringan yang meliputi 33 dewan wilayah, dan sekitar 400 dewan cabang dengan visi mengokohkan agama, meneguhkan bangsa, serta misi Mandiri, Berdaya, dan Inovatif (MADAIN).
"Dengan adanya perhelatan nasional Ikatan Pesantren Indonesia, pesantren diharapkan mampu menjadi dinamisator di setiap lingkup wilayahnya sehingga pesantren dapat menjadi kompas kehidupan masyarakat di era disrupsi, utamanya di bidang keagamaan. Dan menjadi benteng dari masuknya berbagai faham keagamaan yang mengancam moralitas dan keutuhan bangsa," ujarnya.
Hadir dalam acara ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Forkopimda Jatim, para ulama se-Jatim, dan perwakilan pimpinan pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sementara, Wapres didampingi Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Robikin Emhas, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja dan Farhat Brachma.
(abq/abq)