Kantor DPD PKS Jember di Jalan Danau Toba digeruduk puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Pasalnya, ada banner salah satu caleg PKS yang memasang logo Nahdlatul Ulama (NU).
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jember Izzul Aslah menegaskan, pihaknya mendesak agar PKS segera menindaklanjuti banner berlogo NU itu. Mereka memberi tenggang waktu sehari agar banner itu dicopot atau logo NU di banner tersebut dihapus.
"Jika dalam 1x24 jam tidak segera mengindahkan permintaan ini, anggota Ansor/Banser se-Jember akan menurunkan paksa," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Izzul menjelaskan, pemasangan logo NU di banner caleg sangat tidak tepat. Sebab, NU merupakan organisasi masyarakat berbasis keagamaan.
"Apalagi partai yang tidak ada memperjuangkan ghiroh NU, maka pasti kita tolak dan larang, karena tidak seiring dengan apa yang diperjuangkan NU. Apabila itu dipakai, maka hanya dipakai untuk mencari suara saja," tambahnya.
Menurut Izzul, banner atau alat peraga kampanye caleg PKS yang memasang logo NU itu tersebar di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Ajung, Sukowono dan Jelbuk.
"Untuk alat peraga kampanye dalam bentuk banner itu ada tiga (kecamatan) yang kita tahu. Yakni di Kecamatan Ajung, Sukowono, dan Jelbuk," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Banser memprotes PKS karena banner salah satu calegnya memasang logo NU. Menurut Banser, banyak ulama dan PCNU yang resah atas logo NU di banner caleg PKS tersebut.
"Kita menerima laporan keresahan para ulama, kiai, dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama atas pencatutan logo dan simbol NU untuk alat kampanye PKS. Maka dari itu, kami selaku Gerakan Pemuda Ansor bertabayun kepada DPD PKS Jember," kata Izzul Aslah.
(dpe/dte)