Belasan desainer Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jatim akan memperagakan koleksi tahun 2024. Busana yang ditampilkan warna cerah, kain warisan nusantara hingga mengusung ikonik daerah.
Nantinya, 11 desainer menampilkan busana trendi tahun depan dalam gelaran fashion show di Grand City Mall Surabaya.
Ketua acara sekaligus desainer asal Surabaya, Lia Afif mengatakan, gelaran fashion show tahun ini bertajuk 'Recovery and Rebound'. Tujuannya untuk mengembangkan seluruh potensi dunia fashion dan menghadirkan trend busana di 2024 nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pesa'an, Baju Adat Jawa Timur dari Madura |
"Kami akhirnya kembali lagi setelah absen karena pandemi. Fashion show kali ini sekaligus sebagai penansa bangkitnya dunia fashion di Jawa Timur. Kami ingin membuktikan bahwa setelah pandemi, kami tetap bisa mengeluarkan karya-karya terbaik," kata Lia Afif saat ditemui detikJatim di Grand City Mall, Jumat (11/8/2023).
Salah satu desain busana yang mencuri perhatian, kata dia, yakni milik Riris Ghofir, perancang busana asal Gresik. 7 Busana yang dipamerkan mengusung tema emerald berbahan silk dan organza yang dikombinasikan dengan tenun wedani khas Gresik.
![]() |
"Kali ini saya menggabungkan tujuh busana saya dengan tenun wedani, Gresik. Tenun tersebut adalah menceritakan kebiasaan dari warga Gresik, yang notabene adalah kota asal saya. Iconik yamg saya tampilkan. Detailnya menggambarkan keindahan Gresik dengan batik," jelas Riris.
Selain itu, dia memilih warna hijau emerald pada balutan busananya. Sebab warna hijau, kuning dan orange akan menjadi trend tahun 2024 warnanya memiliki makna.
"Tenun Gresik, warna cantik seperti batu emerald. Batu emerald punya arti dalam untuk cinta, harapan dan kesetiaan. Keindahan batu emerald dipadukan dengan batik Gresik, detail pakai bordir dan payet," jelasnya.
Sementara desainer asal Jawa Timur Ulfa Mumtaza mendesain busana batik tulis klasik dengan kombinasi linen polos. Lalu menonjolkan bentuk plisket untuk memberikan kesan ramping pada tubuh dan leluasa saat dipakai.
"Baju saya yang tidak ketinggalan menuangkan tradisional, batik warna alam, batik tulis klasik dengan kombinasi polos dari linen dan didominasi plisket. Ingin memberikan kesan ramping dan leluasa untuk pemakainya. Ada 6 outfit dihiasi topi manis sebagai pengganti hijab. Semoga memberikan warna positif," pungkasnya.
(esw/fat)