Ratusan kepala keluarga (KK) di Trenggalek mulai mengalami kekeringan. Pasokan air dari sumur dan sumber menurun drastis sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan warga.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan bencana kekeringan tersebut terjadi di Dusun Kasihan dan Krajan, Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul.
"Kekeringan ini berdampak terhadap 126 KK atau 504 jiwa," kata Triadi Atmono, Jumat (11/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Debit air bersih dari mata air dan sumur komunal saat ini telah menyusut drastis, sehingga tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan air minum, memasak dan kebutuhan lainnya.
"Terkait kondisi tersebut, warga melalui kepala desa setempat telah meminta bantuan air bersih ke BPBD Trenggalek. Mulai kemarin sudah kami respons dengan mengirim air bersih," ujarnya.
Pada tahap pertama, BPBD Trenggalek memasok sekitar 1.200 liter air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga. Rencananya proses pengiriman air akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan standar masyarakat.
"Jadi, pengiriman air tidak hanya sekali. Kemarin itu kami kirim dua tangki, masing-masing berisi 6.000 liter" ujarnya.
Triadi menambahkan, guna mengantisipasi bencana kekeringan yang lebih parah, pihaknya telah menyiapkan sejumlah armada milik BPBD. Pihaknya juga berkoordinasi dengan PDAM untuk membantu pasokan air.
"Beberapa armada tangki kami siapkan di titik rawan kekeringan, termasuk Kecamatan Panggul. Dengan ini harapannya, pengiriman bisa lebih cepat," imbuhnya.
(dte/fat)