Krisis air bersih di wilayah Lamongan akibat kemarau semakin meluas. Tercatat 7 desa di 4 kecamatan telah meminta kiriman air bersih ke BPBD Lamongan.
Data yang dihimpun dari BPBD Lamongan menunjukkan, hingga kini sudah 7 desa di 4 kecamatan di Lamongan yang telah mengajukan secara resmi permintaan unruk kiriman air bersih. Ke 7 desa tersebut adalah Desa Sumberagung Kecamatan Modo, Desa Katemas dan Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu, Desa Bedingin Kecamatan Sugio dan Desa Soko Kecamatan Tikung.
"Desa yang mengalami krisis air bersih di Lamongan akibat kemarau ini bertambah," kata Ketua Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (10/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah daerah yang mengalami krisis air bersih, menurut Joko, diketahui mulai Jumat (17/7/2023) yang dirasakan warga di Kecamatan Modo. Kemudian bertambah di Kecamatan Sugio, Kecamatan Kembangbahu dan Kecamatan Tikung. Untuk Kecamatan Tikung, terang Joko, sama dengan kecamatan lainnya juga sudah ada permintaan resmi dari desa yang dilanjutkan ke kecamatan dan ke bupati.
"Kami sudah langsung melakukan dropping air bersih ke desa-desa yang meminta dropping air dan juga menambah suplai 1 tangki atau tandon air," ujarnya.
Warga 4 kecamatan, menurut Joko, membutuhkan air bersih untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK). Joko juga menambahkan, pihaknya sudah dropping air bersih sebanyak 12 unit tangki untuk warga di 4 kecamatan.
"Dropping tidak hanya air bersih tapi juga ditambah dengan tandon air yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga setempat," imbuhnya.
Sementara Prakiraan BMKG, kata Joko, kemarau akan berlangsung cukup lama sehingga pihaknya intens memantau dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Pihaknya, tandas Joko, intens memantau dampak yang ada di 69 desa di 13 kecamatan di wilayah Lamongan.
"Kami terus intens memantau semua wilayah, termasuk juga meminta agar desa segera membuat surat resmi yang ditujukan ke Bupati Lamongan melalui camat," pungkasnya.
(hil/fat)