- Makna Lambang Pramuka Tunas Kelapa: 1. Buah Nyiur atau Kelapa yang Tumbuh 2. Buah Nyiur Dapat Bertahan Lama 3. Nyiur Dapat Tumbuh di Mana Saja 4. Nyiur Tumbuh Menjulang 5. Akar Nyiur Tumbuh Kuat dan Erat dalam Tanah 6. Nyiur Pohon Serbaguna
- Sekilas tentang Sunardjo Atmodipuro
- Tujuan Gerakan Pramuka
- Prinsip Dasar Kepramukaan
Selain bulan kemerdekaan, Agustus juga identik dengan bulan Pramuka (Praja Muda Karana). Sebab, Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.
Hari Pramuka 2023 mengusung tema Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional. Tema tersebut menyatu dengan logo angka 62 dan tunas kelapa.
Tema dan logo tersebut diharapkan mampu membangun citra positif Gerakan Pramuka ke depannya. Salah satunya dengan mempersiapkan dan melibatkan sumber daya manusia yang profesional dan proporsional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka 62 dalam logo Hari Pramuka 2023 merupakan simbol bahwa saat ini, Gerakan Pramuka genap berusia 62 tahun. Sebab Gerakan Pramuka lahir pada 14 Agustus 1961.
Sementara tunas kelapa merupakan lambang dari Gerakan Pramuka. Mengenai lambang itu telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII PAsal 120.
Kemudian penjabarannya ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Pramuka. SK tersebut penyempurna dari SK Nomor 15/KN/67 Tahun 1967.
Dalam SK tersebut dijabarkan mengenai arti kiasan atau makna yang terkandung dari lambang Gerakan Pramuka tunas kelapa. Dalam Pramuka, kelapa akrab disebut nyiur seperti dikutip detikJatim dari situs resmi Pramuka.
Makna Lambang Pramuka Tunas Kelapa:
1. Buah Nyiur atau Kelapa yang Tumbuh
Lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan setiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Buah Nyiur Dapat Bertahan Lama
Lambang ini mengkiaskan setiap Pramuka adalah seorang yang sehat rohani dan jasmani, kuat dan ulet, serta memiliki tekad yang besar dalam menghadapi segala tantangan hidup, dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada Tanah Air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur Dapat Tumbuh di Mana Saja
Jadi, lambang ini mengandung makna setiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada, dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
4. Nyiur Tumbuh Menjulang
Lambang ini mengandung makna setiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, mulia, jujur, dan tidak mudah diombang-ambingkan sesuatu.
5. Akar Nyiur Tumbuh Kuat dan Erat dalam Tanah
Akar kelapa tumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan tekad dan keyakinan setiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata. Itu ialah tekad dan keyakinan yang dipakai seorang Pramuka untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6. Nyiur Pohon Serbaguna
Dari ujung hingga akarnya serbaguna. Lambang ini mengkiaskan setiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri kepada kepentingan Tanah Air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Sekilas tentang Sunardjo Atmodipuro
Sunardjo Atmodipuro merupakan pencipta lambang Gerakan Pramuka tunas kelapa. Ia seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka, yang juga pegawai dari Departemen Pertanian.
Sunardjo lahir pada 29 Februari 1903 di Blora, Jawa Tengah. Kemudian ia meninggal pada 31 Mei 1979.
Tujuan Gerakan Pramuka
Pada 1960, Pemerintah Indonesia dan MPRS berupaya untuk membenahi organisasi kepanduan di Indonesia. Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia untuk memperbaharui aktivitas organisasi dan melebur seluruh organisasi menjadi satu dengan nama Pramuka.
Dalam kesempatan ini, Presiden Soekarno juga membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono XI, Prijono, Aziz Saleh, Muljadi Djojo Martono serta Achmadi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Pada 20 Mei 1961, terbit keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka memiliki lambang Tunas Kelapa. Momen itu disebut sebagai Hari permulaan tahun kerja.
Pada 20 Juli 1961, seluruh tokoh-tokoh organisasi kepanduan Indonesia berkumpul di Istana Olahraga Senayan untuk menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi Gerakan Pramuka. Momen itu disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Selanjutnya, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas melalui sebuah upacara di halaman Istana Negara pada 14 Agustus 1961. Hal ini ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono XI selaku Ketua Pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Panji itu lalu diteruskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada suatu barisan defile yang terdiri dari para Pramuka di Jakarta, lalu dibawa berkeliling kota. Peristiwa ini ditetapkan sebagai Hari Pramuka yang diperingati setiap tahunnya.
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka memiliki kepribadian sebagai berikut:
- Beriman
- Bertakwa
- Berakhlak mulia
- Berjiwa patriotik
- Taat hukum
- Disiplin
- Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa
- Memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Mengamalkan Pancasila
- Melestarikan lingkungan
Prinsip Dasar Kepramukaan
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. Berikut ini prinsip dasar kepramukaan.
- Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Peduli terhadap bangsa dan Tanah Air, sesama dan alam seisinya
- Peduli terhadap dirinya pribadi
- Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
(sun/dte)