Misteri kematian anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) KPU Kota Kediri Ahmad Adetya Patria Nanda akhirnya terkuak. Dia tewas karena kecelakaan lalu lintas.
Kasus ini berawal saat Adetya ditemukan tergeletak dengan penuh luka di parit sawah di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Minggu (6/8), sekitar pukul 05.30 WIB. Kapolsek Ngasem Kabupaten Kediri Iptu Dyan Purwandi menyebut, saat pertama kali ditemukan korban masih bernapas. Adetya diketahui pingsan.
"Pria (Adetya) tak sadarkan diri di kawasan persawahan di aliran air," kata Dyan kepada detikJatim, Minggu (6/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dyan menambahkan setelah dilakukan olah TKP, polisi mengetahui bahwa yang bersangkutan merupakan anggota PPS. Polisi sempat dibuat bertanya-tanya lantaran semua berharga milik korban tidak ada yang hilang. Namun, ada sejumlah luka di tubuh Adetya.
"Kita masih menyelidiki bagaimana pria tersebut luka dan berakhir di selokan sawah, karena semua barang masih utuh, tas, dompet handphone," jelas Dyan waktu itu.
Usai penemuan itu, korban selanjutnya dievakuasi ke RS Aura Asyifa untuk mendapatkan penanganan medis. Sayangnya, Adetya meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Polres Kediri langsung melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi yang diduga mengetahui kejadian ini. Ada enam teman korban yang dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha menyebut, korban diketahui terakhir kali bersama dengan teman-temannya pada Sabtu (5/8) malam.
"Ada 6 orang teman korban yang kami periksa sebagai saksi dan kemarin sudah mendapatkan hasil sementara, bagaimana kejadian sebenarnya," kata AKP Rizkika kepada detikJatim, Senin (7/8/2023).
Rizkika menambahkan, sebelum kejadian korban dan teman-temannya berkumpul di kafe kawasan Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Di sana, mereka mengonsumsi minuman keras.
"Sebelumnya korban ini bersama teman-temannya bertemu dan malam minggu bersama di sebuah kafe, sambil minum minuman keras. Lalu kemudian korban pulang dahulu mengantarkan temannya," tambah Rizkika.
Selain memeriksa 6 teman korban, polisi juga mengecek rekaman CCTV. Dari sana diketahui bahwa korban mengalami kecelakaan lalu lintas hingga akhirnya tak sadarkan diri di parit.
"Saat itu, Sabtu (5/8) pukul 23.00 WIB, awalnya FAF, KD, dan korban Ahmad Adetya Patria Nanda minum-minuman beralkohol di salah satu kafe di Dusun Dadapan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri," ujarnya.
"Satu lagi AT yang kemudian menyusul. Saat pulang mereka mengalami kecelakaan di jalan Puskesmas diduga karena mabuk. Ahmad Adetya Patria Nanda pun terlempar ke selokan, terluka hingga meninggal di RS," tambahnya.
Sempat muncul kabar jika korban dan temannya dapat ancaman sekelompok pria yang mengacungkan celurit. Namun, Rizkika membantahnya. Perkara ini kemudian dilimpahkan Sat Reskrim ke Sat Lantas Polres Kediri.
"Murni laka lantas. Sudah diserahkan ke lalu lintas dan tidak ada (ancaman celurit)," ujar Rizkika.
(hil/dte)