8 Buku pelajaran MTs di Sampang disebut berisikan materi menyimpang. Salah satu isi yang disorot dalam buku tersebut adalah soal membaca kalimat syahadat yang termasuk ke dalam rukun khutbah Jumat.
Mengenai materi tersebut, Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib angkat bicara. Ulama yang akrab disapa Gus Salam ini menyebut ajaran soal syahadat yang menjadi rukun khutbah Jumat tidak ada di Indonesia.
"Syahadat jadi rukun khutbah Jumat itu tidak masuk syarat, juga tidak masuk dalam rukun khutbah Jumat," terang Gus Salam kepada detikJatim, Senin (7/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Gus Salam mengatakan adanya buku menyimpang yang beredar di madrasah-madrasah sudah berulang kali terjadi. Sayangnya, selama ini Kemenag terkesan cuek.
"Hal itu sudah terjadi berulang kali dan seharusnya Kemenag melakukan evaluasi," tegas Gus Salam.
Gus Salam menyebut Kemenag kurang serius dalam menyikapi munculnya ajaran menyimpang di buku MTs. Sebab, hal ini terjadi hampir di setiap tahun ajaran baru.
"Menurut kami, karena ini sering kali terjadi, maka perlu ada keseriusan dari Kemenag untuk merespons masalah ini. Karena ini terkait materi-materi yang sangat substantif, yang bisa meresahkan," tambahnya.
Pengasuh Ponpes Denanyar ini meminta Kemenag serius menangani masalah materi menyimpang di buku pelajaran tersebut. Ditanya apakah Kemenag kecolongan, Gus Salam tak ragu mengiyakannya.
"Saya bisa memastikan itu (Kemenag kecolongan), karena terbukti terjadi berulang kali dan materi yang menyimpang banyak yang terinventarisir," ungkapnya.
Sementara itu, pandangan berbeda diungkapkan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Menurut Wakil Ketu PWM Jatim Syamsudin, tidak ada yang salah dengan ajaran di buku MTs tersebut.
"Ya sah-sah aja, karena kan ada dalilnya," kata Syamsudin.
Syamsudin menyebut salah satu poin yang dipermasalahkan yakni syahadat sebagai rukun khutbah Jumat. Baginya, hal itu tidak ada yang salah.
"Terkait syahadat sebagai salah satu rukun, saya kira lurus-lurus aja, tidak ada yang menyimpang," katanya.
"Setidaknya ada riwayat dari sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Hurairah bahwa khutbah yang di dalamnya tidak ada Syahadat, ibarat tangan terpotong. Maksudnya khutbah tersebut cacat, tidak sempurna," lanjutnya.
Syamsudin meminta semua pihak untuk mendalami terlebih dahulu ajaran-ajaran di MTs tersebut agar tidak menimbulkan kegaduhan.
"Sah-sah saja saya kira. Mafhumnya dalam hadis ini, Nabi Muhammad SAW memerintahkan orang yang khutbah untuk bersyahadat," tandasnya.
Respons Kemenag soal buku MTs menyimpang. Baca halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Diduga 20 Tahun KDRT Istri, Suami di Surabaya Ditangkap Polisi"
[Gambas:Video 20detik]