Wakil Ketua PWNU Jatim Sebut Kemenag Kecolongan soal Buku MTs Menyimpang

Wakil Ketua PWNU Jatim Sebut Kemenag Kecolongan soal Buku MTs Menyimpang

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 07 Agu 2023 19:10 WIB
Buku MTs di Sampang yang materi pelajarannya dianggap menyimpang.
Buku MTs di Sampang yang berisi materi menyimpang. (Foto: Kamaluddin/File detikJatim)
Surabaya -

Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib buka suara soal temuan 8 buku pelajaran MTs di Sampang yang berisi materi menyimpang. Ulama yang akrab disapa Gus Salam itu menyebut temuan seperti itu bukan hal yang baru.

Menurutnya, adanya buku menyimpang yang beredar di madrasah-madrasah sudah berulang kali terjadi. Sayangnya, selama ini Kemenag terkesan cuek.

"Hal itu sudah terjadi berulang kali dan seharusnya Kemenag melakukan evaluasi," tegas Gus Salam kepada detikJatim, Senin (7/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Salam menyebut Kemenag kurang serius dalam menyikapi munculnya ajaran menyimpang di buku MTs. Sebab, hal ini terjadi hampir di setiap tahun ajaran baru.

"Menurut kami, karena ini sering kali terjadi, maka perlu ada keseriusan dari Kemenag untuk merespons masalah ini. Karena ini terkait materi-materi yang sangat substantif, yang bisa meresahkan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Pengasuh Ponpes Denanyar ini meminta Kemenag serius menangani masalah materi menyimpang di buku pelajaran tersebut. Ditanya apakah Kemenag kecolongan, Gus Salam tak ragu mengiyakannya.

"Saya bisa memastikan itu (Kemenag kecolongan), karena terbukti terjadi berulang kali dan materi yang menyimpang banyak yang terinventarisir," ungkapnya.

Soal syahadat jadi rukun khutbah Jumat, Gus Salam memastikan ajaran itu tidak ada di Indonesia.

"Syahadat jadi rukun khutbah Jumat itu tidak masuk syarat, juga tidak masuk dalam rukun khutbah Jumat," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, 50 materi pelajaran fikih dan materi lain terkait agama yang dianggap menyimpang ditemukan dalam 8 buku pelajaran MTs. Parahnya, beberapa di antara buku itu merupakan terbitan Kemenag RI.

Ketua MLK IAI Nata, Muqoffu merinci 8 buku pelajaran MTs yang materinya dianggap bermasalah itu. Selain Kemenag, ada juga buku terbitan Kemendikbud dan penerbit besar.

"Buku-buku itu, 2 di antaranya adalah terbitan Kemendikbud RI, 2 lagi terbitan Kemenag RI, 3 lainnya terbitan Eirlangga, dan 1 lagi terbitan Tiga Serangkai," kata Muqoffi, Sabtu (5/8).

Muqoffi mengeklaim bahwa temuan 50 materi pelajaran yang diduga menyimpang itu sudah melalui kajian mendalam bersama sejumlah ahli fikih dan mahasiswa.

"Berdasarkan catatan kami ada lebih dari 50 pokok bahasan pada 8 buku Pelajaran MTs yang kami anggap tidak sesuai tuntunan," tukasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads