Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) M Fawait menyayangkan pernyataan akademisi Rocky Gerung pada Presiden RI Joko Widodo. Dia meminta Rocky Gerung bisa membedakan mana kritik dan mana mencaci.
"Saya minta semua pihak memberi contoh yang baik untuk generasi-generasi muda kita. Boleh kritik, boleh memberi masukan, tapi tidak perlu caci maki," kata Gus Fawait saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (5/8/2023).
Gus Fawait menyebut, apa yang disampaikan Rocky terhadap Jokowi sudah bukan lagi bentuk dari kritik, melainkan cacian dan hinaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangsa ini bangsa yang punya ideologi Pancasila, bangsa beragama, berbudaya dan punya nilai sopan santun. Kita perlu menyiapkan generasi berakhlak," katanya.
"Statement akademisi mencaci presiden sangat disayangkan. Mudah-mudahan tidak terjadi di lain waktu. Karena kita harus memberi budaya yang santun dan baik memberi contoh ke generasi muda kita," tambahnya.
Bendahara Ansor Jatim ini menyebut, sah-sah saja sebagai warga negara mengkritik dan memberi masukan kepada pemimpin. Tapi, ada adab yang harus dijalankan.
"Mengkritisi kinerja itu sah-sah saja, tapi jangan mencaci dengan sebuah kata yang tidak pantas. Bagaimana pun Presiden Jokowi adalah presiden. Kalau mau kritik kinerja nggak apa-apa, tapi jangan mencaci maki. Karena itu memberi budaya tidak baik ke anak-anak bangsa, apalagi sampai bikin kegaduhan," bebernya.
Gus Fawait meminta semua pihak bisa menjaga situasi kondusif bangsa menjelang tahun politik 2024. Jangan sampai terjadi kegaduhan menjelang Pemilu 2024.
Baca juga: Unair Tolak Kedatangan Rocky Gerung |
"Di momentum kemerdekaan, mari bersatu. Kita harus miliki jiwa patriotisme. Setelah pandemi kita baru pulih, kita butuh stabilitas politik. Saya menyayangkan statement tokoh akademisi yang baru ini, jangan sampai terjadi lagi dan membuat kegaduhan," tandasnya.
Rocky sendiri sudah meminta maaf terkait pernyataannya kepada Presiden Jokowi yang menimbulkan perselisihan.
"Saya minta maaf karena peristiwa itu membuat perselisihan ini makin menjadi-jadi tuh, itu intinya tuh. Yang tentu ini berbahaya di dalam tahun-tahun politik," kata Rocky dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Rocky menduga, berbagai macam kepentingan akan memanfaatkan kasus ini. Namun demikian, Rocky mengatakan tidak akan pernah berhenti menjadi pengkritik.
"Kenapa? Karena kasus ini berbagai macam kepentingan mengincar untuk mengeksploitasi itu. Tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik, itu dasarnya. Jadi sekali lagi, saya anggap aja bahwa, oke selesaikan saja kasus ini," tutur Rocky.
(hil/dte)