20 Ikan predator koleksi Andriawan, salah seorang pengusaha di Kota Blitar telah dimusnahkan. Sebelum ini, ikan-ikan predator itu menjadi sala satu koleksi wisata edukasi ikan milik Andriawan.
Dion, salah seorang Tim Marketing wisata tersebut mengatakan bahwa Andriawan sedang ke luar kota. detikJatim lalu menanyakan soal biaya perawatan ikan predator itu sebelum dimusnahkan.
"Kurang lebih ya sekitar Rp 3 juta, itu untuk pakannya. Ini untuk ikan-ikan predator aja, ikan lainnya beda lagi. Sekitar Rp 1 jutaan," terangnya, Kamis (3/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dion menyebutkan ikan predator diberikan pakan ikan bekas sortiran dari pemilik kolam ikan. Bisanya saat pemilik kolam ikan panen, maka akan ada ikan sisa sortir. Ikan-ikan itulah yang dibeli dan diberikan ke ikan predator.
"Kami biasanya beli ikan sortiran, karena enggak semua ikan hasil panen itu dipakai. Jadi pemilik kolam ikan juga nggak rugi, karena sortiran ikan bisa kami beli untuk pakan ikan," jelasnya.
Selain pakan, ikan predator juga membutuhkan perawatan air yang bagus saat dipelihara. Bisanya air akuarium diganti secara berkala.
"Yang penting airnya, kalau airnya pas ya ikannya bisa nyaman dan bisa bertahan lama," imbuhnya.
Menurut Dion, ada 30 akuarium di wisata edukasi tersebut. Namun, tidak semua akuarium berisikan ikan predator. Hanya beberapa akuarium yang berisi ikan predator saja.
"Hanya beberapa akuarium yang isinya ikan predator, itu pun tidak dicampur dengan ikan lainnya. Dipisahkan," tegasnya.
Saat ini, akuarium-akuarium itu masih dibersihkan. Pengelola wisata masih belum tahu akuarium itu akan diapakan untuk ke depannya.
"Masih kami lakukan pembersihan. Jadi belum digunakan lagi untuk akuarium yang bekas ikan predator itu," tandasnya.
Sebelumnya, sekitar 20 ekor ikan predator milik salah satu kolektor dimusnahkan di Kota Blitar. Sang kolektor secara sukarela menyerahkan ikan-ikan predator miliknya untuk dimusnahkan oleh tim Ditjen PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) dan DKPP Kota Blitar.
(dpe/dte)