Pria obesitas warga Tambaksari Surabaya, pingsan dan menjalani operasi. Berkaca pada kasus tersebut Dinkes Surabaya mengimbau warga makan makanan yang berimbang untuk dikonsumsi.
Dinkes Surabaya mencatat ada ratusan ribu warga mengalami obesitas hingga Juni 2023.
"Data perkembangan orang dengan risiko obesitas sampai Juni 2023 sebanyak 153.476 orang," kata Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina kepada detikJatim saat dikonfirmasi, Kamis (3/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan yang mengejutkan, obesitas yang dialami warga Surabaya justru dialami usia muda. Artinya banyak usia produktif yang memiliki lemak tubuh berlebih.
"Faktor risiko Obesitas (indeks massa tubuh >25) lebih rentan terkena pada kelompok usia >18 tahun," ujarnya.
Adapun beberapa upaya yang dilakukan Dinkes Surabaya untuk warga obesitas. Seperti memberikan penguatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat.
"Sosialisasi tentang faktor risiko obesitas dan bahaya obesitas bagi kesehatan melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat, media sosial, elektronik dan lainnya," ujarnya.
Kemudian memberikan edukasi makanan seimbang. Mengimbau dan mengarahkan untuk melakukan cek kesehatan secara rutin di puskesmas dan layanan pemeriksaan terpadu di masing-masing wilayah. Serta menghindari Makanan Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Puskesmas secara rutin telah memberikan edukasi terkait obesitas melalui kegiatan penyuluhan bagi kader dan masyarakat umum
"Kegiatan Pemeriksaan Terpadu (Bindu). Kegiatan Pemeriksaan Terpadu Jiwa, Rokok dan Narkoba (Bindu Jirona). Dan pada kegiatan pertemuan rutin lainnya di masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan RT/RW, Kelurahan dan lainnya," pungkasnya.
(esw/fat)