5 Desa di Tulungagung Mulai Krisis Air Bersih Dampak Kemarau

5 Desa di Tulungagung Mulai Krisis Air Bersih Dampak Kemarau

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 03 Agu 2023 13:12 WIB
Polisi distribusi air bersih di Desa Pakisrejo Tulungagung
Polisi distribusi air di Desa Pakisrejo, Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Lima desa di Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung mulai mengalami krisis air, akibat musim kemarau. Pasokan air dari saluran Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum (Hippam) mulai berkurang.

Sejumlah wilayah yang terdampak krisis air adalah Desa Kresikan, Jenglungharjo, Pakisrejo, Tenggarejo dan Desa Tanggunggunung.

Kepala Desa Pakisrejo Barno mengatakan krisis air tersebut mulai terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh datangnya musim kemarau, sehingga debit di mata air mengalami penurunan yang signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk Desa Pakisrejo yang paling terdampak di Dusun Pakisrejo sini. Lokasi ini merupakan titik terjauh dari saluran Hippam, sehingga sampai sini airnya tinggal sedikit," kata Barno, 3/8/2023).

Menurutnya pasokan air dari saluran Hippam desa saat ini hanya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum. Namun untuk kebutuhan lain seperti mandi dan mencuci tidak lagi mencukupi.

ADVERTISEMENT

"Untuk awal musim kemarau ini yang terdampak di Pakisrejo sekitar 52 kepala keluarga. Biasanya pada bulan September akan bertambah lagi," ujarnya.

Barno menambahkan puncak krisis air biasanya terjadi bantara bulan September sampai dengan November, dengan jumlah warga yang terdampak mencapai 150 KK.

Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus membeli dengan mendatangkan mobil tangki ke rumah.

"Satu tangki isi 4.000 liter harganya Rp 250 ribu. Satu tangki kalau untuk keluarga kecil cukup untuk 20 hari. Alhamdulillah hari ini dapat bantuan dari polisi," jelasnya.

Sementara itu Wakapolres Tulungagung Kompol Dodik Tri Hendro Siswoyo, mengatakan untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan, pihaknya bersama alumni Akpol 95 mendistribusikan 20 tangki air bersih di lima desa terdampak.

"Jadi di Kecamatan Tanggunggunung ada lima desa yang terdampak krisis air. Lima desa ini tidak semuanya kekurangan air, tapi ada beberapa titik yang kurang," kata Dodik.

Masing-masing tangki yang berisi sekitar 4.000 air tersebut akan digilir ke beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami sudah koordinasi dengan camat dan kepala desa serta Kapolsek di wilayah Tanggunggunung titik mana saja yang kekurangan air," tandas Dodik.




(abq/iwd)


Hide Ads