Pagar yang membatasi halaman Balai Kota Malang dengan bahu jalan dibongkar. Keputusan mendadak itu mengundang banyak tanya.
Sebelumnya, bagian sisi utara atau depan Balai Kota Malang dibuat pagar sebagai pembatas halaman dengan pedestarian di depannya.
Malam kemarin, pagar setinggi hampir satu meter itu mendadak dibongkar. Namun, tidak semua pagar yang membentang dari timur ke barat itu diruntuhkan. Hanya pada bagian tengahnya saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu hari ini, area pagar yang dibongkar itu dibuat taman sekaligus anak tangga sebagai akses masuk ke halaman balai kota.
Baca juga: Desain Baru Alun-Alun Tugu Malang Disoal |
Wali Kota Malang Sutiaji berdalih, pembongkaran pagar balai kota ini bertujuan untuk menyelaraskan revitalisasi Alun-alun Tugu yang berada di depannya.
Di mana, dalam konsep perubahan wajah alun-alun, juga menghilangkan pagar yang sebelumnya melingkari.
"Filosofinya ini (balai kota) ini rumah rakyat. Kalau sudah jadi akan nyambung," kata Sutiaji kepada wartawan di Balai Kota Malang Jalan Tugu, Rabu (2/8/2023).
Menurut Sutiaji, dengan pembongkaran pagar balai kota tersebut, akan menghilangkan kesan adanya batas antara warga dengan pejabat di lingkungan Pemkot Malang.
Sehingga, akan menyatu antara masyarakat dengan pejabat di Balai Kota Malang.
"Jika dulu dipagar kan seperti ada batas, di sini (balai kota) milik pejabat. Maka sekarang kami buka. Menyatunya sebuah konsep (kedekatan) antara masyarakat dengan pemerintah," tuturnya.
Sutiaji menambahkan, seluruh pagar yang membatasi Balai Kota Malang akan dibongkar. Sehingga, akan mendapatkan lanskap yang cukup bagus.
"Pagar balai kota nanti akan dilepas semuanya. Jadi nanti lanskapnya akan semakin bagus," imbuhnya.
Sutiaji mengungkapkan, nantinya lanskap Alun-alun Tugu juga akan semakin indah. Terlebih, akan ada lighting, taman bunga hingga kursi taman.
Hanya saja, kata Sutiaji, pemasangan pagar hanya akan ada di area Monumen Tugu. "Yang kami batasi hanya tugunya saja," ungkapnya.
Sementara, ditanya soal keamanan balai kota jika ada aksi demontrasi, Sutiaji mengatakan, pembongkaran pagar Balai Kota Malang semata mata hanya untuk menumbuhkan kesadaran bahwa Balai Kota Malang adalah milik masyarakat.
"Balai kota milik semuanya, maka harus kita jaga. Mudah-mudahan demo tidak anarkis, jangan negatif thinking dengan orang demo," pungkasnya.
(hil/fat)