Jadwal Puncak Supermoon Dini Hari Nanti dan Cara Mengamatinya

Kabar Nasional

Jadwal Puncak Supermoon Dini Hari Nanti dan Cara Mengamatinya

Widhia Arum Wibawana - detikJatim
Selasa, 01 Agu 2023 18:37 WIB
A full moon known as the Buck Moon rises behind the Temple of Poseidon, in Cape Sounion, near Athens, Greece, July 3, 2023. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Ilustrasi supermoon/Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Surabaya -

Rabu (2/8/2023) dini hari akan terjadi fenomena Supermoon atau Bulan Purnama Super. Berikut ini jadwal untuk mengamati Supermoon tersebut.

Mengutip detikNews, Supermoon ini merupakan yang kedua di 2023. Fenomena yang terhitung mulai 1 Agustus 2023 ini disebut Sturgeon Moon atau Bulan Sturgeon.

Dalam situs Almanac disebutkan akan terjadi dua Supermoon pada Agustus 2023. Puncak Sturgeon akan terjadi dini hari nanti. Kemudian akan muncul Blue Moon pada 30 Agustus 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Supermoon yang pertama di tahun ini terjadi pada 3 Juli lalu. Kemudian Supermoon yang terakhir dari seri ini akan terjadi pada 29 September mendatang.

Jadwal Supermoon Dini Hari Nanti

Dikutip detikNews dari akun resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Supermoon 1 Agustus 2023 di dunia dapat diamati di Indonesia pada Rabu (2/8/2023) dini hari. Tepatnya pada pukul 01.31 WIB atau 02.31 WITA atau 03.31 WIT.

ADVERTISEMENT

BRIN menjelaskan cara menikmati Supermoon cukup dengan mengarahkan pandangan mata ke arah bulan. Supermoon bisa diamati dengan mata telanjang tanpa bantuan alat optik apapun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto atau video.

Jadwal Supermoon Tahun 2023

Sepanjang 2023 akan ada empat Supermoon. Seperti yang diterangkan dalam situs Space. Berikut ini jadwalnya.

  • Buck Moon: 3 Juli 2023
  • Sturgeon Moon: 1 Agustus 2023
  • Blue Moon: 30 Agustus 2023
  • Harvest Moon: 29 September 2023.

Apa Itu Supermoon?

Dalam situs Space diterangkan Supermoon adalah fenomena bulan purnama, yang terjadi ketika jarak bulan berada lebih dekat dengan bumi. Oleh karena itu, ketika terjadi Supermoon maka bulan akan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Supermoon atau Bulan Purnama Super dapat menyebabkan 30 persen kecerahan bulan dan peningkatan 14 persen pada cakram bulan seperti yang terlihat dari bumi. Tetapi perbedaan itu biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang, kecuali seseorang memperhatikan betul keberadaan bulan setiap malam.

Penyebab Supermoon

Supermoon terjadi karena orbit bulan mengelilingi bumi tidak membentuk lingkaran sempurna, sebagai akibat dari pengaruh gravitasi bumi. Orbit bulan mengelilingi bumi berbentuk elips, tampak seperti lingkaran memanjang atau oval.

Itu berarti, ada saat-saat dalam orbit 27 hari bulan yang lebih dekat ke bumi, dan lebih jauh di lain waktu. Fenomena Supermoon terjadi ketika bulan berada dalam fase bulan purnama dari siklus lunar 29,5 hari, dan berada di perigee, titik terdekat dengan bumi di orbitnya.




(sun/fat)


Hide Ads