Kemenparekraf Puji Buddhayana Cultural Expo Dorong Wisata Religi dan Budaya

Kemenparekraf Puji Buddhayana Cultural Expo Dorong Wisata Religi dan Budaya

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 01 Agu 2023 10:41 WIB
Buddhayana Cultur Expo
Buddhayana Culture Expo di Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Kemenparekraf RI mengembangkan wisata religi dan budaya melalui berbagai event. Keberagaman dalam beragama ini bisa menjadi pendorong bagi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanosoedibjo mengatakan, pihaknya turut berperan dalam menjaga persatuan beragama dan budaya. Seperti menggalakkan wisata religi dan wisata budaya.

"Di Bali, ada wisata religi Hindu. Ini mengajarkan keberagaman. Di Samosir, mayoritas Kristen, ada patung Yesus Kristus. Ini menjadi obyek wisata untuk mendorong keberagaman. Di Jawa Timur, ada tradisi berziarah Wali Songo, wali 5 dari 9 ada di Jawa Timur," kata Angela di Buddhayana Cultural Expo yang digelar di Pakuwon Mall Surabaya, Selasa (1/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, setiap agama memiliki budaya masing-masing. Namun, bukan berarti budaya suatu agama tidak boleh dilihat atau diketahui agama lainnya. Karena, sikap toleransi terhadap sesama umat beragama terus ditanamkan kepada masyarakat Indonesia.

Seperti yang dilakukan Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Surabaya dengan gelaran Buddhayana Cultural Expo dalam memperingati Hari Asadha Puja 2023 yang sudah berakhir. MBI berkomitmen menjaga toleransi beragama di Surabaya.

ADVERTISEMENT

Ketua MBI Surabaya Amri mengatakan, pihaknya berkomitmen sesuai pesan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Wali Kota Surabaya yang telah menghadiri acara. Apa lagi, event yang menujukkan berbagai budaya agama buddha telah dikunjungi sebanyak 50 ribu orang.

"Melalui edukasi ini, menjunjung toleransi punya pandangan luas keberagaman, supaya penuh kesadaran, takdirnya kita terlahir memang berbeda. Sehingga, perbedaan adalah hal yang biasa. Kita mendukung Pemerintah Kota Surabaya yang juga berupaya mengumpulkan pemuda lintas agama untuk menjaga toleransi," kata Amri saat ditemui detikJatim di Vihara Buddhayana, Selasa (1/8/2023).

Menurutnya, acara tersebut cukup menyadarkan masyarakat bahwa perbedaan agama tak menutup kesempatan untuk mempelajari budaya. Apa lagi, Kota Surabaya menjadi kota toleransi.

"Misal ini (soal stigma agama Buddha menyembah) berhala. Nyembah Patung. Jangan sampai kita itu punya pergesekan di luar negeri, dibawa-bawa ke Indonesia, padahal kan damai. Apalagi Surabaya toleransi cinta damai," jelasnya.

Dari puluhan ribu pengunjung berasal dari agama yang beragam. Mereka banyak yang menikmati budaya-budaya melalui patung maupun relief. Lalu, tak sedikit pula yang melihat sisa pembakaran jenazah biksu.

"Banyak orang foto di patung Buddha. Itu jadi salah satu ikonik yang kita tampilkan. Itu kan khas Indonesia karena ada di Borobudur," ujarnya.

Rencananya, event yang baru digelar perdana kemarin akan dibuat acara tahunan. MBI Surabaya akan berkolaborasi dengan lintas agama.

"Ini tahun pertama kami. Kemungkinan akan berkolaborasi lintas iman," pungkasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads