Ratusan petugas gabungan melakukan penertiban pedagang di blok sebelah Timur pasar Larangan, Sidoarjo. Penertiban diwarnai perlawanan dari para pedagang. Mereka menolak direlokasi. Aksi saling dorong dan lempar pun tak terhindarkan.
Penolakan relokasi ini bukan pertama kalinya, sebelumnya aksi serupa juga kerap terjadi saat petugas berusaha menertibkan pedagang untuk memindah pedagang di lapak sisi barat.
Syaiful (36), salah satu pedagang pasar Larangan mengaku penertiban yang dilakukan petugas tak ada sosialisasi terlebih dahulu. Ia pun protes karena lapak untuk mengais rezeki harus ditertibkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak pagi tiba-tiba datang ratusan petugas gabungan. Gak tau kalau hari ini kayak gini, saya orang kecil cuma hanya akan mencari rejeki," kata Syaiful di lokasi Senin (31/7/2023).
Hal yang sama disampaikan oleh Rhohimah (32), pedagang Pasar Larangan ini mengatakan bahwa dirinya sudah bertahun-tahun berjualan menempati sisi timur ini. Dirinya enggan pindah ke sisi barat.
"Saya enggan pindah karena di sisi barat jarang pembeli yang datang. Selain itu bedaknya (lapak) juga tidak mencukupi karena ada pedagang baru," kata Rhohimah.
Sekretaris Satpol PP Kabupaten Sidoarjo Yany Setiawan mengatakan penertiban ini adalah finalisasi. Mengingat upaya serupa sudah dilakukan beberapa kali namun selalu ada penolakan. Penertiban kali ini dibantu oleh personel dari kepolisian dan TNI dengan total 487 petugas gabungan.
"Dalam penertiban ini ada dua oknum yang membuat kekacauan. Itu tadi adalah ulah oknum provokator yang berusaha menggagalkan penerbitan," kata Yani.
Menurut Yani, pembongkaran lapak pedagang tersumbat bakal dilakukan selama tiga hari dengan pemantauan langsung oleh petugas.
Sementara itu Kabag Ops Polresta Sidoarjo Kompol Christian Bagus Yulianto mengatakan telah mengamankan dua provokator dalam kericuhan penertiban pedagang pasar larangan.
"Dua orang provokator itu diamankan petugas kepolisian lantaran diduga memprovokasi pedagang lain untuk melakukan aksi penolakan saat petugas melakukan penertiban," ujar Christian.
Untuk diketahui sebelumnya ratusan petugas gabungan terlibat kericuhan saat relokasi blok sebelah Timur pasar Larangan. Sejumlah pedagang nekat melempari petugas dengan balok kayu. Penolakan relokasi ini bukan pertama kalinya, sebelum nya aksi serupa juga kerap terjadi saat petugas berusaha menertibkan pedagang.
Dari pantauan detikJatim saat berlangsungnya proses penertiban jalan yang mengarah ke pasar Larangan ditutup. Semua kendaraan yang dari arah Porong ke Sidoarjo diarahkan ke Jalan Mojopahit. Hal ini membuat arus lalin mengalami kemacetan panjang.
(abq/iwd)