Tolak Dipindah, Pedagang Pasar Larangan Sidoarjo Saling Dorong dengan Petugas

Tolak Dipindah, Pedagang Pasar Larangan Sidoarjo Saling Dorong dengan Petugas

Suparno - detikJatim
Senin, 19 Des 2022 13:03 WIB
Pedagang Pasar Larangan Sidoarjo menolak dipindah, aksi saling dorong dengan Satpol PP terjadi
Pedagang Pasar Larangan Sidoarjo menolak dipindah, aksi saling dorong dengan Satpol PP terjadi. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Ratusan pedagang yang berjualan di depan Pasar Larangan Sidoarjo menolak dipindah. Mereka menghalangi petugas gabungan termasuk Satpol PP Sidoarjo yang hendak membongkar lapaknya.

Pantauan detikJatim di lokasi, mereka yang menolak dipindah mayoritas adalah emak-emak. Ratusan pedagang tersebut berupaya menghalang-halangi petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Polisi, dan TNI.

Sempat terjadi aksi saling dorong antara pedagang dengan petugas Satpol PP. Para pedagang ini tetap bersikeras dan berupaya mempertahankan lapak dagangannya agar tidak dibongkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emak-emak itu sempat menangis dan berteriak. Mereka tidak takut mati tapi takut tidak dapat penghasilan sehari-hari. Mereka teriakkan juga berdagang adalah mata pencaharian utama untuk menghidupi keluarga.

"Saya tidak takut mati, tapi saya takut tidak mendapatkan penghasilan. Anak saya makan apa?" kata salah satu pedagang buah di Pasar Larangan Siti Aizah (35), Senin (19/12/2022).

ADVERTISEMENT

Siti mengaku tidak tahu apa rencana Pemkab setelah merelokasi lapak pedagang di bagian depan Pasar Larangan. Entah akan dibangun apa. Para pedagang menurutnya hanya mendapatkan sosialisasi bahwa pedagang yang menempati lapak di depan pasar larangan akan dipindah ke belakang.

"Kami tidak tahu persis lokasi yang di depan diperuntukkan apa. Kami hanya diberikan sosialisasi soal pemindahan," katanya kepada detikJatim.

Alasan Pedagang Menolak Dipindah ke Belakang

Pedagang lainnya Mariam (31) menyampaikan hal senada. Perempuan yang menjual bumbu dapur di bagian depan pasar Larangan itu mengatakan dirinya tidak ingin semua pedagang di depan pasar Larangan dipindah ke belakang.

"Kami bersama pedagang yang lain menolak pemindahan lapak. Karena di tempat yang baru belum layak ditempati sebagai pasar," kata Mariam. "Selain itu, jika menempati lokasi yang baru belum tentu ada pembeli. Karena lokasinya di belakang pasar Larangan."

Sementara itu, Ketua Pedagang depan pasar Larangan Ahmad Yasin mengatakan bahwa jumlah pedagang di depan pasar Larangan ini menempati lokasi sudah puluhan tahun. Jumlah pedagang sekitar 200 orang.

"Kami sebenarnya sudah diberikan sosialisasi pemindahan lokasi, namun kami tetap menolak. Karena lokasi yang baru berada di belakang pasar tidak layak," kata Yasin.

Ia menambahkan bahwa semua pedagang tidak mau dipindah karena di lokasi yang baru juga sudah ada pedagang lain. Pedagang yang menempati lokasi baru itu juga mengancam pedagang depan pasar Larangan tidak mengizinkan menempati lokasi baru.

"Kami tidak akan bersaing dengan sesama pedagang. Karena di lokasi yang baru itu juga sudah ada pedagangnya," kata Yasin.

Hendak dijadikan ruang terbuka dan lahan parkir. Baca di halaman selanjutnya.

Penjelasan Dinas Perdagangan Sidoarjo Soal Pemindahan Pedagang

Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo Hudi Prasetya mengatakan bahwa bagian depan pasar Larangan bukanlah tempat untuk berdagang. Lokasi itu rencananya akan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka dan lahan parkir.

"Lokasi tersebut bukan lokasi untuk dagang, rencana akan diperuntukkan ruang terbuka umum dan lahan parkir," kata Hudi ketika dikonfirmasi detikJatim, Senin (19/12).

Hudi menjelaskan, sebenarnya pihaknya sudah melakukan sosialisasi tentang pemindahan lapak mereka. Rencana akan dipindah di jalan sebelah barat pasar Larangan. Lokasinya sudah disiapkan, dan layak untuk ditempati.

"Kami sudah melakukan beberapa kali sosialisasi, namun mereka hanya puluhan pedagang yang mengikuti sosialisasi, bahkan ada beberapa dari mereka yang sepakat," jelas Hudi.

"Hasil dari pertemuan mereka sepakat untuk dipindah," tandas Hudi.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads