Keseharian TRC Petir Surabaya Terima Laporan Palsu soal Kedaruratan

Keseharian TRC Petir Surabaya Terima Laporan Palsu soal Kedaruratan

Deny Prastyo - detikJatim
Minggu, 30 Jul 2023 20:45 WIB
Surabaya memiliki Tim TRC Petir yang peduli, empati, tanggap, inovatif, responsif. Tim ini ada dalam naungan BPBD Kota Surabaya.
TRC Petir Surabaya/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim
Surabaya -

Tim Reaksi Cepat (TRC) Petir merespons laporan kedaruratan di Surabaya dengan cepat. Namun sayangnya, tim kerap menerima laporan palsu.

Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kota Surabaya Arif Kusnandar mengatakan setiap hari TRC Petir sering menerima laporan palsu terkait kedaruratan.

"Beberapa kali. Bahkan setiap hari ada (laporan palsu)," kata Arif kepada detikJatim, Minggu (30/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arif menegaskan agar tim besar tidak datang terlebih dahulu ke lokasi kedaruratan, maka TRC Petir ke lokasi terlebih dahulu untuk melakukan asesmen atas laporan warga tersebut.

"Jadi inti mereka datang, kemudian memberikan informasi kepada Command Center bahwa yang terjadi ini lho. Jadi yang perlu apa, yang diluncurkan armada apa, dan apa yang perlu dikembalikan. Sampai dengan laporan terakhir TRC Petir yang buat," ungkap Arif.

ADVERTISEMENT

TRC Petir begitu kompleks dalam penanganan laporan warga. Salah satunya terkait laporan percobaan bunuh diri yang harus dihadapi.

"Iya itu juga tugas TRC Petir. Makanya mereka mendapatkan pelatihan dari Psikolog dari DP3A. Cara berkomunikasinya harus bagaimana, cara pendekatan gestur juga. Kemudian penanganan harus bagaimana juga diajarkan di situ. Ketika sudah merasa nyaman baru mulai berkomunikasi," ungkap Arif.

Di bulan Januari hingga Februari lalu, ada dua percobaan bunuh diri yang bisa digagalkan TRC Petir.

"Tahun lalu juga ada yang berhasil digagalkan. Tidak banyak kejadian soal itu," tambah Arif.

Salah seorang anggota TRC Petir Richi Critstian Saputra (25), mengaku bergabung dengan BPBD Kota Surabaya sejak 2019. Ia menjadi anggota TRC Petir dan memiliki tanggung jawab cukup besar.

"Untuk penanganan emergency diperlukan ketangkasan, maupun kecerdasan menangani korban. Seperti kebakaran, kita harus lebih cepat dari yang lain," ungkap Richi.

Menjadi anggota TRC Petir, menurut Richi, terkadang tetap melakukan kegiatan pertolongan meski libur. Salah satunya pertolongan terkait adanya laporan orang tenggelam.

"Sering sekali, ketika waktu libur kita diutus masuk. Kita langsung berangkat di jam yang telah ditentukan. Ya seperti adanya laporan orang tenggelam di sungai dan laut," ungkap Richi.

Bahkan, Richi harus mengesampingkan urusan pribadi ketika ada panggilan kedaruratan. Ia harus bergegas bergabung dengan TRC Petir melakukan pertolongan.

"Pernah, waktu itu kakek meninggal. Kemudian ada laporan anak tenggelam yang harus ditangani. Saya langsung bergegas berangkat," ujar Richi.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads