TRC Petir, Si Cepat Respons Laporan Kedaruratan di Surabaya

TRC Petir, Si Cepat Respons Laporan Kedaruratan di Surabaya

Deny Prastyo - detikJatim
Minggu, 30 Jul 2023 19:45 WIB
Surabaya memiliki Tim TRC Petir yang peduli, empati, tanggap, inovatif, responsif. Tim ini ada dalam naungan BPBD Kota Surabaya.
TRC Petir Surabaya/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim
Surabaya -

Surabaya memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC) Petir yang peduli, empati, tanggap, inovatif, responsif. Tim ini ada dalam naungan BPBD Kota Surabaya.

TRC Petir menerima dan merespons dengan cepat semua laporan masyarakat melalui Command Center 112. Mereka ialah tim yang melakukan pengecekan kebenaran laporan masyarakat. Seperti laporan kecelakaan, kebakaran, orang tenggelam, penemuan jenazah hingga problem di masyarakat lainnya.

Tim ini berjumlah 45 orang. Mereka siap merespons setiap laporan masyarakat baik siang maupun malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum tim besar seperti pemadam kebakaran, ambulans dan tim rescue diluncurkan ke lokasi kejadian, mereka siaga di lima pos pantau di seluruh penjuru Kota Surabaya.

Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kota Surabaya, Arif Kusnandar mengatakan TRC Petir berdasarkan Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 115 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, dan diperkuat oleh Keputusan BPBD Kota Surabaya tentang TRC Penanggulangan Bencana Tahun 2023.

ADVERTISEMENT

"Tim ini dibentuk untuk merespons awal. Ada laporan kemudian langsung melakukan asesmen. Laporan itu dicek oleh TRC yang terjadi sebetulnya apa. Biasanya kami sebut mengkaji cepat kebencanaan atau kaji cepat kedaruratan," kata Arif kepada detikJatim, Minggu (30/7/2023).

Arif juga menjelaskan di Kota Surabaya banyak laporan kedaruratan. Seperti kecelakaan kendaraan dan kecelakaan di pelintasan rel kereta api.

"Dan selanjutnya ada darurat medis. Seperti warga Kota Surabaya meminta bantuan medis di rumah yang sering. Seperti terkena serangan jantung, kemudian orang terjatuh dari plafon, terjatuh dari lantai 2. Orang terkena serangan stroke," ungkap Arif.

Dalam merespons laporan warga, Arif mengungkapkan, TRC sudah dilatih untuk memberikan pertolongan pertama. Seperti pelatihan penanganan pertama serangan jantung.

"Mereka dilatih oleh RS Soewandhi untuk melakukan pertolongan pertama di bidang medis," tambah Arif.

TRC Petir, menurut Arif, terdiri dari 3 tim. Setiap tim terdiri dari 15 orang.

Dalam merespons setiap laporan, mereka memiliki standar. Tujuh menit dari laporan masuk harus sudah berada di lokasi.

"Untuk mencapai respons time 7 menit, makanya tim ini kami sebar di tujuh titik posko terpadu. Jadi bergabung dengan posko terpadu Command Center 112 dengan menggunakan satu motor," ujar Arif.

Setiap dua petugas yang bergerak menggunakan motor trail dilengkapi dengan peralatan P3K. Tidak hanya itu, mereka juga akan membawa peralatan yang dibutuhkan ketika ada laporan kedaruratan lainnya, seperti gergaji mesin saat ada pohon tumbang.

"Mereka ini fleksibel. Ketika musim hujan, ada laporan pohon tumbang, mereka akan membawa shine show dengan menggunakan motor tadi. Selain itu, mereka menjadi pioner sebelum pasukan lain di posko kedaruratan berangkat. Karena akan melakukan validasi terlebih dahulu dengan menggunakan motor dan bisa menembus kemacetan. Bahkan ketika ada laporan kebakaran, mereka akan membawa APAR dan melalukan penanganan pertama, sebelum tim Damkar datang," tutup Arif.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads